Malang – Tahu buah siwalan atau lontar? Pohonnya seperti kelapa. Tinggi. Jika panen, harus dipanjat. Kalau hujan pasti licin. Solusinya, alat panen. Sehingga petani tak perlu manjat pohon jika panen buah siwalan.
Ilham Dani, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (FT-UMM) berinovasi. Ia menciptakan alat untuk mempermudah pekerjaan panen siwalan. “Ide ini muncul, saat saya melihat petani siwalan kesusahan memanen. Apalagi musim hujan seperti ini. Pohon siwalan menjadi basah dan licin. Sukar dipanjat,” ujarnya.
Mahasiswa asal Sumatera Utara ini pun, membuat Siwalan Tool Harvester. Berfungsi sebagai pemanen buah siwalan tanpa memanjat pohonnya. Lebih efisien dan ramah lingkungan. Karena tidak menggunakan tenaga mesin.
“Petani tidak perlu khawatir dengan biaya tambahan bahan bakar. Karena alat ini tidak menggunakan mesin. Pekerjaan jadi lebih aman tanpa menambah pengeluaran,” tandasnya.
Cara kerjanya sederhana. Alat pemanen ini mengubah energi potensial sebuah pegas. Menjadi energi mekanik. Energi yang dihasilkan ini, yang memanen buah dengan mudah. Dilengkapi pisau dan jaring. Hingga petani tak perlu repot dan khawatir buah akan jatuh.
“Tidak memerlukan mesin. Memanfaatkan pegas yang diubah menjadi energi mekanik. Alat ini juga dilengkapi dengan pisau dan jaring,” ungkapnya. Energi pegas di bagian pisau memotong buah siwalan. Sementara frame pada jaring, menampung buah yang terpotong.
Inovasi ini, masuk lima besar karya terbaik ajang Kompetisi Mahasiswa Muhammadiyah Nasional. Mampu memanen buah siwalan yang sudah dipotong dengan aman. Karena dilengkapi kunci pengikat yang disematkan. Ini demi keselamatan petani dan efisiensi proses panen.
Ada beberapa hal yang masih dikembangkan dan diperbaiki. Salah satunya adalah pemilihan bahan material. Beberapa bagian harvester masih susah ditemukan. Ukuran diameter pohon juga mempengaruhi fungsi Siwalan Tool Harvester.
“Alat ini sebenarnya sudah pernah dibuat beberapa waktu lalu. Tapi masih dalam jumlah yang terbatas. Karena ada part yang susah untuk didapatkan di pasaran,” jelasnya.
Terakhir, Ilham Dani berharap, alat ini bisa menjadi terobosan baru bagi dunia pertanian. Terlebih lagi bagi para petani siwalan yang kesulitan dalam memanen buah karena pohonnya yang menjulang tinggi.
“Bersama alat ini, saya juga berharap tingkat kecelakaan petani saat memanjat dan memanen siwalan bisa menurun. Di samping itu juga mampu meningkatkan hasil dan keuntungan mereka seiring dengan kemudahan yang didapat dari Siwalan Tool Harvester,” pungkas mahasiswa angkatan 2016 tersebut. (roz/jan)