
Malang Post – Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket berkunjung ke Kota Malang selama dua hari. Mulai 1 Februari 2023. Untuk mempromosikan Inisiatif Global Gateway (IGG) melalui dialog bersama akademisi, LSM, pelaku udaha sekaligus media massa.
Dijelaskan Vincent Piket, selain melakukan dialog juga mengunjungi tempat kerjasama. Yang telah dijalin oleh Uni Eropa bersama Pemkot Malang dan sekitarnya. Guna memperkuat potensi peningkatan kerjasama bagi Uni Eropa dan Indonesia.
“IGG Uni Eropa sendiri secara ambisius bertujuan mendorong terwujudnya infrastruktur dan konektivitas. Yang menghubungkan dunia secara pintar, bersih dan aman,” jelas dia, Kamis (2/02/2023).Strategi tersebut, menurut Vincent, sejalan dengan komitmen kerjasama Uni Eropa bersama Indonesia. Untuk memperkuat hubungan ekonomi dan dagang serta menjawab tantangan global.”Seperti halnya perubahan iklim dan pembangunan yang berkelanjutan.
Oleh karenanya, kami sangat bersemangat bertemu masyarakat Kota Malang. Sekaligus menyaksikan langsung dampak positif dukungan Uni Eropa di lapangan,” ungkap Vincent di Shalimar Hotel.
Ditambahkan olehnya, bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya itu. Dimanfaatkan dalam berdialog bersama beberapa pihak terkait. Diantaranya, bersama akademisi dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Islam Malang (Unisma).”Kami juga mengunjungi dua proyek kerjasama, Uni Eropa dan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya serta Co-Evolve. Sebab, keduanya didanai oleh Uni Eropa. Wujud dukungan penanggulangan pandemi COVID-19,” tambah dia.
Bukan berhenti di situ saja untuk Uni Eropa. Pihaknya bersama Bank Pembangunan Jerman (KfW). Senantiasa berkomitmen untuk memberikan pendanaan. Khususnya dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit.
“Pencegahan dan penanganan COVID-19, mengantisipasi pandemi di masa mendatang. Dimana pendanaan KfW ditujukan untuk penuntasan konstruksi infrastruktur rumah sakit. Yang dilengkapi dengan pusat simulasi teknologi terkini, serta infrastruktur untuk jaringan telemedisin dan sistem informasi,” bebernya.
Termasuk, lanjut Vincent, untuk peningkatan kapasitas laboratorium, ICU dan riset. Rumah Sakit Pendidikan UB Malang. Merupakan wujud dampak positif. Adanya kerjasama multilateral ‘Team Europe’ di bidang layanan kesehatan.
“Sekaligus didukung oleh KfW dan Uni Eropa. RS UB bakal memiliki kemampuan yang kian memadai. Baik untuk kebutuhan uji laboratorium, perawatan pasien dalam kondisi kritis. Sehingga menjadi fasilitasi utama di Kota Malang. Manakala terjadi pandemi kembali,” paparnya lagi.
Sementara, proyek Co-Evolve di Malang ini telah dibiayai pendanaan hibah dari Uni Eropa senilai 225.000 Euro. Untuk memperkuat ketahanan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dalam menangani dampak pandemi covid-19.
“Kesempatan di Malang ini, kami manfaatkan betul untuk berkomunikasi dengan banyak pihak. Seperti Wakil Wali Kota, KADIN, pelaku ekonomi kreatif. Termasuk jaringan masyarakat sipil lainnya,” pungkasnya. (Iwan – Ra Indrata)