MALANG POST- Perundungan atau dikenal dengan nama umum, bullying, merupakan tindakan yang saat ini banyak menjadi pembicaraan di setiap bidang. Tidak terkecuali dunia pendidikan.
Fenomena itu menjadi dasar beberapa dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma), tergugah untuk memberikan pendampingan pencegahan dan reseliensi perundungan di lingkungan pondok pesantren.
Melansir rilis Humas Unisma, Rabu (6/3/2024), pendampingan itu diikuti sekitar 60 siswa dari tiga angkatan. Yakni kelas X, XII dan XII. Bertempat di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Putri, Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Dalam giat ini, dosen Unisma bekerjasama dengan seorang praktisi, yang berkonsentrasi pada Keperawatan Komunitas. Yakni Ners. Laliyatul Munawaroh, M.Kep.
Praktisi alumnus Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Brawijaya (UB) ini, menyampaikan materi tentang “Resilensi Korban Perundungan”.
Para siswa pun berbondong-bondong memberi pertanyaan pada praktisi, yang juga pernah bekerja menjadi asisten peneliti di Universitas Gadjah Mada itu.
Diawali paparan materi tentang “Bentuk-Bentuk dan Dampak Perundungan” dari dosen Unisma, Dr. Durotun Nasihah, M.A. Para siswa pun akhirnya tahu, beberapa bentuk perundungan yang kadang tidak mereka sadari. Serta dampak berbahaya dari tindak perundungan.
Kegiatan pendampingan ini semakin semarak, dengan dipandu tim pengabdi yang lain. Yakni Dr. Atik Umamah, M.Pd. dan Khoirul Muttaqin, S.S., M. Hum.
Kepala MA Radlatul Ulum Putri pun menyambut baik kegiatan ini. “Saya harap kegiatan seperti ini sering dilaksanakan di sekolah kami,” ujar H. Elvi Syamsud Dukha, S.Pd.I.
Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan santri pondok pesantren, semakin banyak memahami bentuk dan dampak perundungan. Sehingga tidak melakukan tindakan itu.
Selain itu, bagi siswa yang merasa menjadi korban perundungan, diharapkan mampu untuk bangkit sehinga tidak terpuruk dan melakukan tindakan berbahaya bagi mereka. Seperti self harm atau bahkan bunuh diri. (M. Abd. Rahman Rozzi)