Malang Post – Klampok Kasri Jaman Biyen (KJB) 2023, giat pameran lokal warga Kelurahan Gadingkasri, Klojen Kota Malang. Dimulai 6 hingga 9 September 2023. Menyajikan kuliner jaman dulu (jadul) dan masakan modern terkini, seperti ala Korea.
Diikuti 120 stand, dari warga RW 2 Kelurahan Gadingkasri dan sekitarnya. Maupun warga luar Gadingkasri. Dibuka resmi oleh Wakil Wali Kota, Sofyan Edi Jarwoko, Rabu (6/09/2023).
Wakil Wali Kota Malang menyampaikan, KJB 2023 merupakan kedua kalinya digelar. Animo masyarakat Kelurahan Gadingkasri terlihat begitu tinggi dalam menyemarakkan KJB ini.
“Kami menilai ada peningkatan kualitas penyelenggaraan, maupun kuantitas jumlah peserta KJB 2023 ini. Menjadi penyelenggaraan yang baik dan layak disemarakkan oleh warga Kota Malang,” terang Bung Edi sapaan Wawali.
Keterlibatan peserta dan kemeriahan KJB 2023 kali ini, bukan hanya sekadar diikuti oleh warga. Tapi terlihat ada keikutsertaan perwakilan akademisi dari Universitas Negeri Malang.
“Mereka yang sarat intelektual turut bergabung di KJB, mendukung kesuksesan dan kemeriahan acaranya. Kami berpikir ada progres positif bisa didapat dari dukungan tersebut,” sambung dia.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menyempatkan diri mampir ke stand tahu petis milik warga RT 1 RW 2 Gadingkasri, di acara KJB 2023, Rabu (6/09/2023). (foto : Iwan Irawan/Malang Post)
Event KJB semacam ini, menurutnya, bisa mengangkat nilai budaya dan meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat RW 2 Gadingkasri dan sekitarnya. Disisi lain, mengangkat UMKM lebih terkenal lagi di dalamnya.
“Kami melihat panitia acara kompak dan solid, dalam mensukseskan acaranya. Sampai dibelani malam menyelesaikan fasilitasinya. Pastinya semua pihak turut terlibat mendukung dan gotong royong,” tambahnya lagi.
Harapannya, dengan terselenggaranya KJB ini. Wisata kuliner kian bertambah, khasanah kuliner di Kota Malang lebih beragam. Ditambah lagi, dukung teman-teman wartawan.
“Kami berdoa KJB kian banyak diketahui dan diminati oleh warga Kota Malang lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Ketua RW 2 Gadingkasri, Wahyudi menginformasikan, persiapan acaranya membutuhkan waktu dua atau tiga bulan. Sebanyak 120 peserta pemilik stand, menyajikan makanan jadul dan masakan modern terkini ala Korea.
“Pelaksanaan acaranya sendiri dimulai pukul 15.00 hingga 21.00. Kita lakukan penutupan di sepanjang lorong Jalan Klampok Kasri gang 2 ini,” jelas Wahyudi kepada Malang Post.
Peserta stand dari warga RT 1 RW 2 Gadingkasri, Iin dan Silvi berharap acara KJB bisa mendapatkan omset mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta. Kurun waktu empat hari acara KJB ini, bisa terwujudkan.
“Kami saat ini berjualan lupis dan tahu petis, bermodalkan Rp500 ribu. Semoga apa yang kami inginkan omset jutaan tersebut terkabulkan,” bilang mereka berdua.
Demikian halnya, warga Surabaya sewaktu bermain ke saudaranya di Malang. Tanpa disengaja ada acara KJB, dirasakan sangat bagus dan beragama kulinernya.
“Kami merasa senang dan berkesempatan bisa menikmati kuliner asli Malang, harganya pun relatif,” cetusnya. (Iwan – Ra Indrata)