![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2023/02/IMG-20230223-WA0057.jpg)
Malang Post – Jembatan Ingas yang menghubungkan dua dusun di Desa Pandansari Kecamatan Pagak dikunjungi Bupati Malang, HM Sanusi, Kamis (23/2/2023) siang.
Jembatan kecil ini yang dibangun dengan anggaran hampir Rp500 juta ini, mendapatkan atensi Bupati, meski lokasinya masuk perkampungan dengan lahan pertanian di sekitarnya. Tak hanya itu, jarak akses jembatan ini cukup jauh dengan jalur utama Pagak-Bantur, masuk di perkampungan sekitar 2 kilometer.
Jembatan ini dulu kecil dan sempit, menuruni jalan yang di bawahnya ada aliran sungai kecil. Saat musim hujan, tak banyak dilewati karena warga khawatir luapan air.
“Sebelumnya, saat musim penghujan anak sekolah tidak berani lewat dan pertanian di sini terkendala,” kata Kepala Desa Pandansari, Nanang Cahyono, Kamis (23/2/2023) sore.
Ia mengungkapkan, keberadaan akses jembatan ini sendiri sangat dibutuhkan penduduk dari dua dusun sekitar, untuk akses anak pergi-pulang sekolah, juga sarana bagi aktivitas pertanian warga setempat. Yakni, Dusun Krajan dan Sumbersuruh.
Menurutnya, dibangunnya jembatan yang diberi nama Ingas ini merupakan aspirasi warganya sejak lama.
“Alhamdulillah, jembatan ini sudah dibangun seperti aspirasi warga. Sudah kami usulkan dua tahun melalui musrenbang. Tapi baru direalisasi kemarin, setalah saya mendatangi langsung Pak Bupati. Ini Saya lakukan agar mendapatkan perhatian Bupati, karena sangat urgent dan dibutuhkan sekali masyarakat,” ungkap Nanang.
Ia mengakui memberanikan diri menemui Bupati, karena punya kedekatan sebelumnya. Terlebih, kata Nanang, waktunya menjabat sebagai kades tinggal tersisa tiga bulan ke depan. Sehingga, ia berinisiatif meminta dilakukannya peresmian ini.
Meski sudah punya jembatan penghubung baru, kondisi infrastruktur jalan permukiman di Desa Pandansari masih memprihatinkan. Untuk menuju lokasi jembatan baru ini, masih ditemui jalan rusak dan berlubang, serta hanya berupa jalan makadam.
“Ya, yang dibutuhkan warga masyarakat kami saat ini ada empat titik. Tiga diantaranya, infrastruktur jalan rabat, jalan hotmix, dan jalan lingkungan dengan rabat. Untuk yang di dusun ini, yang dibutuhkan pengerasan jalan (rusak),” terang Nanang.
Wilayah di dua Dusun Krajan dan Sumbersuruh ini sendiri didiami warga sejumlah sekitar 400 KK, yang tersebar di empat lingkungan RT. (Choirul Amin)