Malang – PT Liga Indonesia Baru, operator kompetisi dan turnamen Piala Menpora 2021, sudah memilih empat kota. Menjadi tuan rumah dalam turnamen pramusim tersebut. Masing-masing Solo, Bandung, Sleman dan Malang.
Hanya saja, tim yang bermarkas di kota-kota tersebut, tidak otomatis menjadi tuan rumah. Bahkan justru tuan rumah, tidak diperbolehkan menjadi tuan rumah di kandang sendiri. Itu artinya, Arema FC tidak bisa bermain di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Sekali pun hingga hari ini, belum diketahui dimana nantinya skuat Singo Edan bakal berlaga.
‘’ Kami tidak masalah main di luar kandang. Kami akan memotivasi anak-anak, agar tetap kompak dan semangatnya tetap sama, seperti saat main di kandang,’’ kata Kuncoro, Asisten Pelatih Arema FC.
‘’Sama sekali tidak masalah. Ini bagus untuk tes mental pemain. Alasan utama dibuat aturan seperti ini kan agar berlangsung fair dan biar tidak ada yang curiga,’’ tambah Ruddy Widodo, Manager Arema FC.
Demikian juga dengan striker Arema FC, Dedik Setiawan. Malah pemain asli Malang ini, menempatkan Sleman sebagai grup pilihan dengan segala pertimbangannya. Wacana panitia pelaksana turnamen, untuk tidak menempatkan tim sebagai tuan rumah, menjadi alasannya. Dengan begitu, Arema FC tidak akan berlaga di Stadion Kanjuruhan, meski markasnya terpilih sebagai salah satu tuan rumah.
Panitia turnamen telah menetapkan empat kota sebagai tuan rumah. Malang menjadi wakil Jawa Timur, lalu Bandung (Jawa Barat), Sleman (D.I Yogyakarta) dan Solo (Jawa Tengah). ‘’Kalau boleh memilih, saya akan senang jika kami berlaga di grup Sleman,’’ ucap Dedik Setiawan.
Dia menambahkan, ada pertimbangan di balik pemilihan kabupaten di sisi utara Provinsi Yogyakarta itu sebagai favoritnya.
‘’Suasana sekitar sangat mendukung aktivitas kami di luar lapangan. Selain sektor kuliner dan lain sebagainya,’’ ujar striker tim nasional ini.
Dedik juga mengungkapkan, kebijakan panitia turnamen yang tidak menempatkan tim sebagai tuan rumah, disikapinnya secara positif. Hal itu diyakini tak akan berpengaruh pada kondisi mental pemain.
‘’Karena semua pertandingan nantinya kan tanpa penonton. Jadi ya tidak akan berpengaruh. Mau main di Malang atau tidak, sama saja. Beda lagi jika ada penonton, semangat pemain lebih termotivasi,’’ pungkas Dedik. (Act/rdt)