Malang Post – Kemendikbud-RI bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendekatkan dunia pendidikan dan industri. Menggelar program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) bidang pertanian dan peternakan.
Program ini digelar panjang. Selama dua bulan. Mulai 2 Agustus hingga 31 September 2021.
Perwakilan Dirjen Belmawa, Sukino S.Pd M.A.P mengatakan. KMMI merupakan program rintisan. Untuk meningkatkan softskill dan kemampuan mahasiswa.
Utamanya pada bidang serta peminatan yang mereka disukai. Program ini juga mendukung kebijakan belajar kampus merdeka yang telah dicanangkan Kemendikbud sebelumnya.
“KMMI berfungsi untuk melengkapi sistem pembelajaran di kelas. Kami berharap mahasiswa dapat memperoleh kemampuan aktual dan komprehensif yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” ujar Sukino
“Pemilihan UMM sebagai pengelola KMMI juga didasarkan pada keseriusan Kampus Putih dalam meningkatkan karakter dan prestasi mahasiswanya. Tidak hanya di tingkat nasional tapi juga di level Internasional,” lanjut Sukino.
Disisi lain Wakil Rektor I UMM, Prof Dr Syamsul Arifin M.Si menyatakan. Pelaksanaan program KMMI ini, akan memiliki banyak keuntungan bagi mahasiswa.
Salah satunya, kemudahan untuk bisa belajar dari manapun. Mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dapat bergabung. Dalam program ini, dan memperoleh kemampuan baru yang bermanfaat.
“Program ini juga membuka peluang bagi para mahasiswa untuk mempelajari jurusan lain yang diminati. Selain itu akan menjadi modal penerapan dari program unggulan UMM,” kata Syamsul.
“Sekaligus menjadi salah satu percepatan perguruan tinggi dalam memberikan kepastian pekerjaan sesuai passion,” imbuhnya.
KMMI yang digelar Kemendikbud dan UMM ini, telah menjaring sebanyak 2.500 mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Dalam pembahasannya, Ketua KMMI UMM, Dr Ir Abdul Malik M.P IPU mengatakan. KMMI UMM memiliki lima course.
Course tersebut terdiri dari: Manajemen Kandang Sistem Closed House. Teknologi Pakan dan Formulasi Rasum. Manajemen Breeding dan Hatchery. Manajemen Kesehatan Unggas. Manajemen Bisnis Ayam Ras.
“Masing-masing course akan membina 400 mahasiswa. Jadi 2500 mahasiswa akan dibagi menjadi 50 kelas. Masing-masing kelas akan diisi oleh 40 mahasiswa,” lanjut Syamsul.
“Program ini diikuti 165 perguruan tinggi PTS dan PTN di Indonesia. Kami juga didukung 12 mitra yang berpengalaman. PT Jatinom Indah Agri. PT Charoen Pokphand. PT Sanbe. PT Mensana. PT Jatinom Indah Farm.”
“Adapula PT Anugrah Jaya Sedaya, PT Sembada Karya Mandiri, PT Jatinom Unggas Jaya, PT Bigman, PT Vaksindo Satwa Nusantara. Kemudian, dua nama terakhir yakni CV Cahaya Gemilang, dan PT Lestari Agroniaga,” pungkasnya. (yan)