
MALANG POST – Memontum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dimaknai mendalam di Kota Batu. Di momen ini, Pemkot Batu berupaya serius untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter, berkualitas dan berdaya saing.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M Chori menyatakan, untuk mewujudkan komitmen tersebut, salah satu program unggulan yang telah diluncurkan dan dapat dimanfaatkan masyarakat adalah program 1.000 sarjana.
“Program 1.000 sarjana diluncurkan selain untuk meningkatkan SDM Kota Batu, juga dalam rangka untuk meningkatkan angka lama rata-rata sekolah. Saat ini di Kota Batu angka lama rata-rata sekolah baru 9,87,” ungkap Chori, Jumat (2/5/2025).
Dia menambahkan, pihaknya telah membagi beberapa kategori masyarakat yang berhak menerima program tersebut. Diantaranya adalah kategori prestasi, di kategori ini penerima minimal harus memiliki prestasi akademik dengan nilai IPK 3,25.
Kategori berikutnya adalah prestasi non akademik, meliputi prestasi dalam bidang olahraga, budaya, science dan prestasi lainnya dengan kejuaraan minimal tingkat provinsi hingga internasional.
“Kategori berikutnya bagi warga tidak mampu, warga disabilitas, Hafiz Quran minmal 10 juz dan afirmasi bagi guru non-ASN dan perangkat desa yang belum sarjana,” paparnya.

CIPTAKAN SDM UNGGUL: Pemkot Batu meluncurkan program 1.000 sarjana, sebagai salah satu upaya untuk menciptakan SDM unggul. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Selain itu juga ada beasiswa vokasi, guna mendukung visi misi Walikota dan Wakil Wali Kota Batu di bidang pertanian, pariwisata, lingkungan dan agribisnis.
“Beasiswa yang kita berikan berupa bantuan UKT full sampai lulus. Khusus bagi keluarga tidak mampu akan ditambah uang bulanan sebesar Rp250 ribu,” imbuhnya.
Pada tahun 2025 ini, program 1.000 sarjana akan direalisasikan sebanyak 200 kuota. Menyesuaikan kekuatan pembiayaan berdasarkan anggaran yang telah disahkan.
“Wali Kota baru dilantik bulan Februari dimana saat itu APBD kami sudah di sahkan. Meski begitu kami sudah siapkan, paling tidak untuk tahun ini akan ada 200 kuota, nanti secara bertahap akan sampai ke 1.000 sarjana,” papar dia.
Selain realisasi program 1.000 sarjana, gebrakan lain yang diluncurkan Dinas Pendidikan Kota Batu yakni Satu Sekolah Satu Pohon. Program ini diluncurkan sebagai salah satu komutmen Pemkot Batu, dimana Kota Batu merupakan bagian dari konservasi.
“Melalui program ini, kami juga ingin menyiapkan sekolah Adiwiyata di Kota Batu. Melalui program ini, juga merupakan langkah awal untuk mencintai lingkungan, mencintai alam dan edukasi,” katanya.
Program Satu Sekolah Satu Pohon ini nantinya akan terus berkembang, menjadi Satu Siswa Satu Pohon. Namun hal tersebut masih akan digodok, menyesuaikan ketersediaan lahan sekolah yang ada.
“Bisa jadi saat SPMB peserta didik baru membawa pohon dan ditanam di sekolah masing-masing. Terlebih program ini juga sangat bermanfaat bagi lingkungan sekaligus edukasi kepada anak-anak,” urainya. (Ananto Wibowo)