
MALANG POST – Memperingati Hari Kartini, Indonesia Sehat Jiwa, menghadirkan semangat baru dalam perjuangan perempuan. Bukan hanya soal pendidikan dan kesetaraan, tapi juga keberanian menyuarakan isu yang masih dianggap tabu: kesehatan mental.
Seperti halnya RA Kartini yang berani menulis dan bersuara untuk kaum perempuan, kini muncul Kartini-Kartini masa kini, yang memperjuangkan hak untuk hidup dengan jiwa yang sehat.
Salah satunya adalah Sofia Ambarini, inisiator sekaligus Ketua Program Indonesia Sehat Jiwa.
Gerakan ini hadir sebagai respons terhadap maraknya kasus bunuh diri dan minimnya akses pendampingan mental yang memadai.
Berbasis di Malang Raya, Indonesia Sehat Jiwa membangun sistem layanan integratif, yang menggabungkan edukasi, pendampingan psikososial dan komunitas peer support. Dengan pendekatan yang bersumber dari komunitas lokal.
“Ini bukan hanya tentang kesehatan mental, tapi tentang harapan bagi generasi muda, agar bisa tumbuh dengan jiwa yang kuat dan lingkungan yang mendukung,” ujar Sofia.
Ia menyoroti masih banyak anak muda merasa sendirian, karena stigma dan kurangnya ruang aman untuk berbicara.
Salah satu program unggulan mereka, Pojok Curhat, kini telah berjalan di MCC Kota Malang. Sebagai ruang konseling terbuka tanpa biaya.
Program ini menjadi bentuk nyata dari semangat Kartini, untuk hadir di tengah masyarakat, memberdayakan dan membuka akses terhadap hak yang sering terabaikan.
Atas dedikasinya yang konsisten dalam mengkampanyekan kesehatan mental, Sofia Ambarini menerima penghargaan sebagai Perempuan Inspiratif, yang diberikan bertepatan dengan Hari Kartini, di Malang Creative Center (MCC), Senin (21/4/2025) kemarin.
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kontribusinya dalam membangun kesadaran publik serta menciptakan ekosistem yang peduli terhadap isu kesehatan jiwa, khususnya di kalangan perempuan dan generasi muda.
Sofia mengaku, ketertarikannya pada isu kesehatan mental, bermula saat pandemi. Ketika ia melihat banyak berita tentang bunuh diri di Malang.
Dari rasa keprihatinan itu, ia memulai inisiatif layanan pencegahan bunuh diri yang bernama Malang Raya Sehat Jiwa.
Kemudian tumbuh menjadi Indonesia Sehat Jiwa, di bawah naungan Yayasan Mahargijono Schutzenberger Indonesia.
Melalui gerakan ini, ia berharap bisa membangun ribuan titik layanan komunitas di berbagai daerah, menjadikan perjuangan ini tidak hanya lokal, tapi nasional.
“Semangat Kartini adalah semangat untuk melawan diam. Dan hari ini, kami melanjutkannya dengan bersuara untuk jiwa-jiwa yang ingin sembuh,” tegasnya.
Menyinggung soal penghargaan yang diberikan MCC, sebagai Perempuan Inspiratif, Sofia mengakui meski sudah berlalu dalam jangka waktu yang lama, perjuangan RA Kartini akan selalu membekas di hati.
“Menurut saya, itu supaya perempuan-perempuan tetap menghargai kita walaupun sebagai perempuan. Kadang meski kita akan menikah dan punya anak, tapi kita tetap mengembangkan potensi diri,” ungkap Sofia Ambarini.
“Terus sebagai seorang ibu dan seorang istri terus kembangkan potensi. Ingat, bahwa Kartini itu dulu berjuang bahwa kita itu supaya bisa kesetaraan,” jelasnya.
Dalam penghargaan yang diberikan rangka menyambut Hari Kartini, MCC memberikan beberapa penghargaan yang menjadi bentuk apresiasi untuk diberikan kepada para peserta. Meliputi Komunitas Dokter Hijab Cantik, Sorai Workshop, Cerita Bersama dan beberapa penghargaan lainnya.
Acara ini berhasil menegaskan pentingnya peran perempuan dalam membawa perubahan sosial dan menjadi momentum untuk merefleksikan betapa pentingnya mendukung, serta menghargai perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. (*/Iwan Irawan/Ra Indrata)