
JEBOL GAWANG: Gol yang dicetak Charles Lokoli Ngoy, tidak berhasil membawa Arema FC memenangkan laga, saat menjamu Persib Bandung. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Arema FC di bawah kepelatihan Jose Manuel Gomes da Silva, mencatatkan hat-trick kekalahan, dalam tiga laga perdananya.
Setelah di pekan ke-18, kalah 0-2 dari Dewa United. Disusul kalah 1-3 di pekan ke-19. Disempurnakan dengan kalah 1-3 di pekan ke-20.
Bahkan kekalahan ketiga tersebut, disaksikan langsung Aremania. Karena Arema FC menjamu Persib Bandung, di Stadion Gelora Soepriadi, Kota Blitar. Pada Jumat (24/1/2025) sore
Kekalahan di bawah tatapan mata 1.164 penonton yang menyaksikan langsung di stadion, menjadi kegagalan Arema FC dalam tujuh laga berturut-turut saat bertemu Persib Bandung, untuk bisa mengalahkan tim Maung Bandung itu.
Bermain di bawah guyuran hujan deras, tanda-tanda pelatih dengan sapaan Ze Gomes itu gagal memberikan kemenangan perdana, sudah terlihat sejak menit ke-34. Saat Tyronne Gustavo del Pino Ramos, berhasil menjebol gawang Lucas Prigeri.
Memanfaatkan jebakan offside yang gagal dilakukan Arema FC, Tyronne yang berada di ujung sektor kiri pertahanan Arema FC, memberikan umpan silang ke titik tengah gawang Arema FC.
Beradu duel di udara antara pemain Arema FC dan Persib Bandung, justru laju bola mengarah ke Tyronne yang sudah berlari menuju ke tiang kiri gawang Arema FC. Dengan tandukan kepala, bola diarahkan ke pojok gawang dan tidak berhasil di blok Lucas Frigeri dan masuk.
Sebenarnya Charles Lokoli Ngoy, sempat membangkitkan asa Arema FC. Ketika di injury time babak pertama, sukses memperdayai kiper Persib, Kevin Ray Mendoza, lewat tandukan kepala memanfaatkan bola umpan lambung yang dikirim Julian Guevara.
Tetapi lagi-lagi karena strategi yang tidak berjalan. Utamanya dalam meredam lini tengah Persib Bandung, menjadikan Ze Gomes ‘mampu’ memberikan hat-trick kekalahan untuk Arema FC.
Dua gol Persib Bandung yang tercipta di babak kedua, benar-benar lahir karena kegagalan pemain Arema FC untuk mengantisipasi kecepatan Persib Bandung, yang di sore itu memilih lebih banyak mengandalkan counter attack.
Seperti gol kedua yang diciptakan Tyronne dari tendangan bebas menit ke-67. Diawali dengan sebuah serangan balik cepat, mengandalkan kecepatan yang dimiliki Ciro Alves.
Beradu kecepatan dengan Thales Lira, saat Ciro Alves mendapatkan umpan terobosan, menjadikan defender Arema FC itu harus menjatuhkan Ciro Alves tepat di pinggir garis kotak 16.
Wasit Armyn Dwi Suryathin, langsung meniup peluit pelanggaran, plus hadiah kartu kuning untuk Thales Lira.
Tyronne pun sukses melakukan tendangan plessing ke pojok kiri gawang Arema FC, tanpa bisa dicegah Lucas Frigeri.
Pun dengan gol ketiga Persib. Yang kali ini dicetak striker baru mereka, Gervane Zjandric Adonnis Kastaneer, di menit ke-83. Juga dihasilkan dari skema serangan balik mematikan.
Setelah Arema FC terlalu asyik menyerang, Persib pun memanfaatkan lengahnya barisan pertahanan untuk menusuk tajam ke gawang Arema FC.
Lewat kerjasama apik antar pemain Persib Bandung, memberikan ruang kepada Kastaneer dalam posisi tak terkawal. Bola umpan ‘manja’ itu ditendang tidak terlalu keras. Tetapi langsung mengarah ke pojok kanan gawang Arema FC.
Kiper Arema FC lagi-lagi hanya dibuat melongo, melihat bola itu meluncur mulus ke gawang. Apalagi tepat di depan Lucas Frigeri, ada pemain Persib yang menghalangi pandangannya terhadap laju bola.
Melihat kekalahan ketiga Arema FC, Jumat sore itu, memang terlihat wajar. Karena praktis tidak ada perubahan strategi dibandingkan dua laga sebelumnya. Pemain-pemain Arema FC, terlihat lebih banyak bermain sendiri-sendiri. Memanfaatkan kemampuan pribadi masing-masing.
Belum terlihat kerjasama tim yang padu hampir di semua lini. Sekalipun di laga pekan ke-20 itu, Ze Gomes sedikit melakukan perubahan formasi pada starting eleven.
Dengan kegagalan tersebut, menjadikan Arema FC makin terpuruk di peringkat ke-10. Itupun masih mungkin kembali turun, jika PSBS Biak dan Malut United, berhasil menang di pekan ke-20 yang bakal mereka lakoni.
Tidak itu saja, kekalahan ke-8 yang diterima Arema FC, membuat tim berjuluk Singo Edan itu tidak lagi punya surplus gol. Agregatnya saat ini adalah nol. Karena agregat golnya menjadi 29-29. (Ra Indrata)