MALANG POST – Webinar bertajuk “Perempuan, Iklim dan Industri: Mencari Solusi Bersama di Tengah Kenaikan Suhu Bumi” berhasil diselenggarakan pada 19 Desember 2024 secara daring oleh Tim Pulitzer Center dan KBK Sains Komunikasi Universitas Negeri Malang (UM).
Acara ini menghadirkan dua pembicara terkemuka, yaitu Fitri Kurniasari, Ph.D., dosen Kesehatan Lingkungan dari Universitas Indonesia, dan Asnil Bambani Amri, jurnalis senior Media Ekonomi KONTAN serta pengamat investasi sektor transparansi.
Webinar ini menjadi bagian dari komitmen UM dalam mendukung penelitian global, khususnya melalui pendanaan internasional ISF Pulitzer Center 2024 yang diraih oleh tim dosen UM: Megasari Noer Fatanti, S.I.Kom., M.I.Kom.; Rani Prita Prabawangi, S.Hub.Int., M.Si.; dan Ronal Ridhoi, S.Hum., M.A.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda, khususnya Generasi Z, terhadap isu krisis iklim.
Asnil Bambani Amri membuka sesi pertama dengan paparan dampak perubahan iklim terhadap stabilitas sosial-ekonomi. Ia menyoroti fenomena kenaikan air laut yang berdampak pada sektor industri di Pantura.
“Tren kenaikan PHK di kawasan Pantura disebabkan oleh migrasi industri akibat bencana kenaikan air laut,” jelas Asnil. Ia menambahkan bahwa banyak masyarakat kehilangan mata pencaharian karena minimnya investasi di sektor yang sama.
Pada sesi berikutnya, Fitri Kurniasari, Ph.D., membahas dampak kesehatan akibat perubahan iklim.
“Perubahan iklim meningkatkan risiko double burden disease, mencakup penyakit mental dan fisik,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya strategi adaptasi untuk melindungi kelompok rentan.
Webinar ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga wujud nyata komitmen UM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).
Topik yang dibahas berkaitan dengan poin 5 (Kesetaraan Gender), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
UM secara konsisten berkontribusi melalui program-program inovatif yang mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat, UM berupaya menjadi motor penggerak perubahan. Langkah ini memperkuat peran UM dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat luas. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)