MALANG POST – Stadion Soepriadi di Kota Blitar, benar-benar tidak bersahabat dengan Arema FC. Untuk keempat kalinya, skuadra Singo Edan gagal mendapatkan poin sempurna di Liga 1 musim 2024/2025 ini.
Setelah sebelumnya hanya bermain imbang tanpa gol lawan Dewa United (12/8/2024), kalah 0-2 dari Borneo FC (17/8/2024), kalah 1-2 dari Persija (20/10/2024) dan Kamis (12/12/2024) giliran Persis Solo yang menahan imbang 1-1.
Lebih tragis lagi, satu-satunya gol penyeimbang Persis Solo, justru karena gol bunuh diri pemain Arema FC, Pablo Oliviera. Setelah Choi Bo-kyung yang bermaksud menghalau bola liar di depan gawang Lucas Frigeri, justru bolanya menghantam Pablo Oliviera dan memantul masuk ke dalam gawang.
Wasit Amri Nurhadi, sempat melakukan VAR checking dalam peristiwa yang terjadi di menit ke-76 itu. Karena sebelum kejadian, ditengarai Karim Rossi, sudah berdiri pada posisi offside. Apalagi hakim garis, juga sudah mengangkat bendera. Tetapi setelah melalui VAR checking, gol bunuh diri itu disahkan.
Hasil imbang tersebut, memang tetap menjadikan Arema FC bertahan di zona papan atas. Tepatnya di peringkat ke-6. Hanya saja, posisinya terancam oleh PSM Makassar.
Kegagalan Singo Edan untuk mempertahankan tiga poin, juga tak lepas dari kondisi lapangan yang berat. Berkali-kali pemain Arema FC kehilangan bola. Bahkan striker Dalberto Luan Belo, sempat kecewa lantaran terpeleset ketika sudah tinggal berhadapan dengan kiper Persis, Muhamad Riyandi.
Akibatnya, top skor sementara Liga 1 musim 2024/2025 ini, langsung menendang rumput hingga terkoyak. Hingga di menit 69, harus diganti oleh Julian Guevara.
Terlepas dari kondisi lapangan, melihat penampilan Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan sore itu, memang jauh berbeda saat dikalahkan Persebaya Surabaya.
Permainan cenderung lamban dan justru Arema FC lebih banyak bermain counter attack. Daya serang pemain pun tidak setajam laga sebelumnya.
Padahal untuk pertandingan yang disaksikan 352 penonton itu, pelatih Arema FC, Joel Corneli, langsung memasang duet striker asingnya. Dalberto Luan Belo dan Charles Lokoli Ngoy. Keduanya juga tetap mendapatkan backup serangan dari Wiliam Marcilio dan Pablo Oliveira.
Lalu sejak menit ke-8, Arema FC sudah unggul terlebih dahulu lewat sontekan Wilian Marcilio, setelah mendapatkan umpan terobosan dari Dalberto.
Tetapi selepas gol tersebut, gempuran Arema FC justru semakin melemah. Hanya ada satu peluang emas yang didapatkan Chales Lokoli Ngoy. Selebihnya, Arema FC terlihat tidak bisa mengatasi pressing ketat yang dilakukan pemain Persis Solo.
Formasi baru di lini tengah Arema FC, yang diisi Jayus Hariono, Pablo Oliveira, Wiliam Marcilio dan Samuel Balinsa, justru sering kalah dalam berebut bola.
Walhasil, banyak umpan-umpan long pass dari belakang, langsung menuju ke duet striker Arema FC. Padahal posisi para striker tersebut, terus mendapat kawalan ketat lawan.
Bisa jadi karena frustasi seringnya gagal membangun serangan dan banyak melakukan kesalahan karena lapangan yang licin, menjadikan wasit mengeluarkan enam kartu kuning untuk pemain Arema FC.
Itu berarti, Arema FC harus siap-siap mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI, lantaran dalam satu laga, ada lebih dari lima kartu kuning yang didapatkan. (Ra Indrata)