MALANG POST – Dalam dua laga terakhir, pemain asal Brasil, Gildson Pablo de Oliveira Silva, selalu menjadi tertuduh, atas hasl tak maksimal yang diterima Arema FC.
Saat kalah lawan Persebaya di pekan ke-13, gol kekalahan Arema FC, dihasilkan setelah Pablo salah dalam melakukan passing. Yang mengakibatkan Persebaya mendapatkan penalti dan berhasil mencetak gol ketiga, untuk kemenangan 3-2.
Kemudian di pekan ke-14, saat jamu Persis Solo di Stadion Gelora Soepriadi, Kamis (12/12/2024) sore, bahkan lebih parah lagi. Gol bunuh diri yang dilakukan Pablo Oliveira, menyebabkan Arema FC gagal menang.
Padahal sejak menit ke-8, Singo Edan sudah unggul lewat gol Wiliam Marcilio. Tetapi petaka pada menit ke-76 terjadi saat Choi Bo-kyung yang berusaha menghalau bola liar, justru membentur badan Pablo dan bola berbalik arah masuk ke gawang Arema FC.
Melihat kondisi tersebut, pelatih Arema FC, Joel Corneli, tetap menganggap Pablo Oliveira adalah pemain yang bagus. Hanya saja, terkadang karena faktor fisik menjadikan pemain bernomor punggung 32 itu, sering kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir pertandingan.
“Jadi kita tidak bisa bilang kalau pemain itu melakukan kesalahan, berarti pemain itu tidak bagus. Pablo sebenarnya bermain bagus. Tetapi terkadang masih terkendala fisik, yang membuat di menit-menit terakhir sering kurang konsentrasi.”
“Seperti saat lawan Persebaya, Pablo salah passing hingga bola berhasil direbut lawan dan dilanjutkan ada pelanggaran di kotak penalti, hingga Arema FC kalah.”
“Hari ini juga, dia main bagus. Tapi di menit terakhir kembali kurang fokus, hingga terjadi gol bunuh diri dan harus diganti. Kemudian karena fisiknya sudah berkurang, dia harus digantikan,” kata Joel Corneli, dalam post match press conference, Kamis (12/12/2024).
Tidak hanya Pablo, Joel Corneli juga melihat dalam laga lawan Persis itu, sebenarnya permainan Arema FC bagus. Pemain-pemain juga tampil bagus. Bahkan dia memberikan pujian khusus kepada beberapa pemain, karena memiliki kecepatan yang dibutuhkan oleh tim.
“Babak kedua ada banyak perubahan formasi, yang menjadikan pertandingan mulai bagus. Hanya saja, justru Persis bisa membuat gol, sekali pun gol bunuh diri. Artinya, Arema FC harus lebih bagus lagi saat bermain di kandang,” sebutnya.
Sementara itu, pelatih Persis Solo, Ong Kim Swee, memuji permainan apik yang ditunjukkan Sutanto Tan dan kawan-kawan. Mereka bekerja sangat keras, sekalipun harus tertinggal terlebih dahulu.
“Ini bukan pertandingan yang mudah, tapi pemain bangkit setelah ketingalan. Itu bagi saya adalah sikap yang positif,” kata mantan pelatih Timnas Malaysia ini.
Itulah sebabnya, sekalipun hanya bermain imbang, tetapi Ong Kim Swee, sangat mensyukuri hasil yang didapatkan saat tandang ke kandang Arema FC.
Apalagi Persis Solo, harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol Wiliam Marcilio, ketika pertandingan baru berjalan delapan menit.
Dia pun menyebut, di babak kedua sebenarnya pemainnya mampu mendominasi serangan. Berkali-kali Persis Solo sukses membahayakan gawang Arema FC.
Namun pada akhirnya, gempuran itu memang berhasil menjebol gawang Arema FC. Sekalipun prosesnya lewat gol bunuh diri Pablo Oliveira.
Meskipun meraih satu poin, namun bagi Ong Kim Swee, masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki oleh tim berjuluk Laskar Sambernyawa ini. (Ra Indrata)