![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2024/04/IMG_1353-1024x768.jpeg)
Malang Post – Perubahan anomali cuaca yang saat ini terjadi, mengakibatkan angin kencang yang melanda beberapa tempat di tanah air. Hal ini memberikan dampak negatif dan kerugian diberbagai sektor.
Salah satunya ialah seperti yang terjadi di Blitar, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Selain merusak ratusan rumah hingga fasilitas umum, angin kencang ini juga memberi dampak kerugian pada sektor pertanian.
Salah satu lahan pertanian tersebut, merupakan lahan pertanian di areal kebun dan lahan petani mitra PT Nusantara Segar Abadi (NSA), yang tersebar di dua kecamatan di Blitar Jawa Timur.
Sekitar tujuh hektar lahan penanaman pohon pisang atau sekitar 17 ribu pohon pisang tumbang dan rusak, akibat diterjang angin kencang.
“Kejadian angin kencang ini terjadi mulai Senin (11/3/2024) sekitar pukul 02:00 pagi hingga Kamis (14/3/2024). Dalam empat hari tersebut, angin berhembus kencang sepanjang hari” ungkap Rahman, Kepala Kebun PT Nusantara Segar Abadi (NSA).
Akibat angin kencang yang terjadi pada Senin (11/3/2024) pagi lalu, pohon pisang mulai tumbang dan rusak. Sangat disayangkan karena tidak dapat diselamatkan dan perusahaan dipastikan gagal panen.
PT Nusanara Sega Abadi (NSA) selaku pemilik kebun ini, mengalami kerugian milyaran mengingat pohon pisang yang telah memiliki buah dan sebentar lagi siap panen.
PT Nusantara Segar Abadi (NSA) kedepannya akan berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga terkait, supaya mendapatkan peringatan dini terkait bencana serupa.
Dukungan dan peranan peringatan dini dari pemerintah dan lembaga terkait, tentunya akan meminimalisir jumlah kerugian akibat bencana, serta masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk lebih waspada bencana.
Antisipasi kerugian sangat diperlukan oleh perusahaan, mengingat kerugian ini juga akan berdampak kepada petani lokal binaan dari PT Nusantara Segar Abadi (NSA).
“Kesejaheraan petani merupakan hal yang utama, sehingga kami akan melakukan langkah preventif terhadap bencana yang akan mengakibatkan kerusakan pada lahan pertanian kami,” Rahman menambahkan.
Selain itu, perusahaan juga akan melakukan tindakan teknis sebagai antisipasi datangnya angin kencang dengan melakukan inovasi seperti menambah penyangga pada setiap pohon pisang yang telah berbuah dengan menggunakan bambu. (*/ra indrata)