Dinamika kelompok adalah gerakan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok secara serempak dan bersama-sama dalam menjalankan segala kegiatan kelompok dalam mencapai tujuannya Kelompok tani yang dinamis ditandai oleh adanya kegiatan dan interaksi yang berkelanjutan, baik di dalam maupun dengan pihak luar, sebagai upaya mencapai tujuan kelompok.
Kelompok yang dinamis dicirikan oleh adanya aktivitas atau interaksi yang efektif dan efisien, baik di dalam maupun dengan pihak luar di kelompok, dalam upaya mencapai tujuan-tujuannya. Kelompok tani dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila anggotanya memiliki kesadaran yang tinggi mempertahankan perkembangan kelompok tani.
Posisi kelompok menjadi faktor kunci dalam kesuksesan pembangunan sektor pertanian, yang merupakan salah satu komponen dalam sistem pembangunan pertanian. Dinamika kelompok adalah gerakan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok secara serempak dan bersama-sama dalam menjalankan segala kegiatan kelompok dalam mencapai tujuannya yaitu meningkatkan hasil produksi dan mutu yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka.
Kelompok Tani Mandiri Desa Pandanrejo yang juga dikenal sebagai kelompok tani madya. Petani masih memiliki keterbatasan keterampilan dalam berkolaborasi dalam mengelola kegiatan usaha pertanian mereka. Upaya peningkatan skala usaha dan pengembangan usaha ke arah yang lebih besar dan bersifat komersial juga belum tercapai.
Pelaksanaan kegiatan kelompok tani dapat mempengaruhi unsur dinamika kelompok tani antara lain tujuan kelompok, kekompakan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, pengembangan dan pembinaan kelompok, suasana kelompok, efektifitas kelompok, tekanan kelompok dan maksud tersembunyi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa kedinamisan kelompok tani Mandiri cenderung pada tingkat yang dinamis.
Tujuan dalam mencapai kedinamisan kelompok tani tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain Umur, Tingkat Pendididkan, Luas lahan, Pengalaman berusaha tani dan Jumlah tanggungan. Gambaran karakteristik responden daalam analisis deskriptif menuntujukan Bahwa;
- Umur Petani, bervariasi mencerminkan keragaman pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh para petani. ada beberapa petani yang telah berusia di atas 55 tahun, menunjukkan bahwa mereka telah mengabdikan sebagian besar hidup mereka untuk pekerjaan di bidang pertanian.
Selain itu, ada juga yang masih berusia di bawah 44 tahun, yang mewakili generasi yang lebih muda yang tertarik pada pertanian dan mungkin sedang belajar dari para petani yang lebih berpengalaman. Meskipun anggota kelompok memiliki variasi dalam usia mereka, hal ini tidak tampak memengaruhi tingkat dinamika dalam kelompok tani.
- Tingkat Pendidikan mayoritas petani mengalami rendahnya tingkat pendidikan formal, yang disebabkan oleh tekanan dan kesulitan kondisi perekonomian akses pendidikan pada usia sekolah mereka. Pendidikan memiliki pengaruh negatif, terhadap Dinamika Kelompok. Dalam konteks ini, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin kuat dampak negatifnya terhadap Dinamika Kelompok.
- Pengalaman berusaha tani, sebagian besar responden petani telah memiliki pengalaman berusahatani di atas 20 tahun, Dari hasil ini dapat dilihat bahwa kelompok tani Mandiri berada pada kategori sudah cukup berpengalaman dalam kegiatan usahataninya.
Pengaruh yang bersifat negatif menunjukkan arah hubungan yang berlawanan antara dua variabel. Ini menunjukkan adanya kecenderungan bahwa seiring bertambahnya pengalaman dalam dinamika kelompok akan cenderung menurun.
- Luas lahan, Luas lahan yang dimiliki oleh setiap petani dalam kelompok dapat berpengaruh pada akses mereka terhadap sumber daya pertanian, seperti bibit, pupuk, dan alat pertanian. Sebagian besar petani Mandiri memiliki luas lahan kurang dari 0,5 Ha, Petani dengan lahan yang kecil cenderung berpotensi berpendapatan lebih kecil dari hasil pertanian mereka, ini dapat memengaruhi kontribusi finansial mereka terhadap kelompok tani, seperti berinvestasi dalam infrastruktur bersama atau berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan pedesaan.
Luas lahan memiliki pengaruh positif terhadap Dinamika Kelompok mengindikasikan bahwa jika Luas Lahan meningkat, Dinamika Kelompok cenderung juga meningkat. Hal ini dapat diartikan sebagai adanya kontribusi positif dari variabel Luas Lahan terhadap Dinamika Kelompok. Faktanya, lahan adalah salah satu faktor produksi utama yang harus tersedia, selain tenaga kerja dan modal.
- Jumlah tanggungan, bahwa mayoritas jumlah tanggungan keluarga petani berkisar dari 1 sampai 3 orang. Semakin besar ukuran rumah tangga, semakin banyak anggota rumah tangga, yang pada akhirnya memberikan beban yang lebih berat pada rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jumlah Tanggungan tidak memiliki pengaruh terhadap Dinamika Kelompok.
Dengan kata lain, tingkat tanggungan dalam keluarga petani tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat dinamika dalam kelompok tani. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa sebagian besar keluarga petani memiliki jumlah tanggungan keluarga antara 1 hingga 3 orang.
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan:
a. Dinamika kelompok tani Mandiri Desa Pandanrejo Kota Batu tergolong “DINAMIS”.
b. Faktor sosial ekonomi tingkat pendidikan, pengalaman berusaha tani dan luas lahan mempunyai pengaruh yang nyata/signifikan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani, sedangkan faktor sosial, ekonomi, umur dan jumlah tanggungan keluarga tidak mempunyai hubungan yang nyata/signifikan dengan dinamika kelompok tani Mandiri Desa Pandanrejo Kota Batu. (***)