Malang Post – Universitas Negeri Malang (UM) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan University of Cambodia (CU) dan Royal University of Phnom Penh (RUPP) Kamboja.
Kegiatan bersejarah ini, juga dibarengkan dengan serangkaian Joint Guest Lectures yang berlangsung secara hybrid pada Kamis (2/11/2023) lalu, di Aula FMIPA UM gedung B20 lantai 2.
Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama antar perguruan tinggi, membuka jalan bagi pertukaran mahasiswa, penelitian bersama dan kolaborasi akademik lainnya antara dua negara yang berbeda.
Perguruan tinggi Kamboja yang berpartisipasi dalam Joint Guest Lectures, yakni Royal University of Phnom Penh dan University of Cambodia. Keduanya terkenal atas kontribusi mereka dalam bidang pendidikan dan penelitian di Kamboja.
Pada gelaran Joint Guest Lectures ini, UM menghadirkan para profesor dan akademisi terkemuka. Seperti Prof. Dr. Heri Pratikto, M.Si., dari Universitas Negeri Malang; H.E. Artauli RMP Tobing dari ASEAN-IPR dan Ms. Gina V. Lopez MBA dari The University of Cambodia. Mereka berbagi keahlian dan wawasan dalam berbagai bidang. Diantaranya adalah bidang pendidikan, budaya, ekonomi dan teknologi.
DUA NEGARA: Demi memperkuat kerjasama antar perguruan tinggi, membuka jalan bagi pertukaran mahasiswa, penelitian bersama dan kolaborasi akademik lainnya antara dua negara yang berbeda, UM dan RUPP Kamboja melakukan MOU secara hybrid. (Foto: istimewa)
Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd., Wakil Rektor I yang juga turut hadir dalam acara ini menyampaikan, kerjasama yang dilakukan ini harus berdampak.
“Kerjasama ini mencerminkan komitmen kami untuk memajukan pemahaman Internasional dan keunggulan akademik. Joint Guest Lectures menjadi platform unik bagi para sarjana dari Indonesia dan Kamboja untuk bertukar ide, seta memperkaya lanskap akademik bagi semua pihak yang terlibat,” ungkapnya.
Ms. Gina V. Lopez, Dekan School of Business The University of Cambodia, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk terlibat dalam upaya kolaboratif ini.
“Inisiatif ini berfungsi sebagai jembatan antara negara kita masing-masing. Hal ini memungkinkan kami untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan wawasan budaya. Melalui usaha seperti ini, kami membangun masa depan yang lebih cerah bagi mahasiswa dan bangsa kita,” katanya.
Para peserta dari kalangan mahasiswa, dosen dan profesional ikut serta dalam acara ini dengan penuh antusias untuk memperluas pemahaman mereka terhadap topik-topik penting tersebut.
Kesuksesan acara ini menegaskan pentingnya kerjasama internasional dalam pendidikan tinggi, menyoroti potensi kolaborasi di masa depan antara perguruan tinggi lintas batas. (M. Abd. Rahman Rozzi)