Malang Post – Forum pleno penetapan daftar pemilih hasil pemutakhiran (DPHP) sekaligus penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang berjalan alot, Rabu (6/4/2023).
Rapat pleno ini harus dilakukan skorsing selama empat jam, lantaran pihak Bawaslu Kabupaten Malang mempertanyakan adanya kelebihan daftar pemilih. Yakni, ada setidaknya 65 ribu data pemilih yang menurut Bawaslu harus dilakukan perbaikan, untuk dipastikan memenuhi syarat (MS) atau tidak memenuhi syarat (TMS) menjadi pemilu pemilu mendatang.
Sekitar pukul 11.30 WIB, rapat diskors hingga empat jam kemudian. Dalam jeda waktu ini, KPU menyandingkan data daftar pemilih hasil coklit dengan data hasil pengawasan Bawaslu.
Kordiv Pencegahan, Partisipasi Pengawasan dan Humas Bawaslu Kabupaten Malang, M Eza Hazairin mengatakan, pihaknya menemukan ada ketidakakuratan data hingga 65 ribu pemilih, dan tersebar di 24 kecamatan. Bahkan, menurutnya ada salah satu desa yang kelebihan daftar pemilih lebih dari 200 orang.
“Paling banyak temuannya di Kecamatan Pakis, ada kelebihan hingga 220 pemilih,” kata Hazairin, Rabu (6/4/2023) siang.
Menurutnya, jumlah pemilih pemilu bisa dihitung menggunakan rumus sederhana, yaitu Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) ditambah pemilih baru, dan dikurangi yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS). TMS di sini bisa berarti warga tersebut sudah meninggal, TNI/Polri aktif, pindah domisili, data tidak dikenal, dan salah penempatan TPS.
“Ketika disandingkan antara jumlah pemilih aktif dalam data KPU dengan rumus tadi, (ternyata) ada kelebihan. Jadi, kami merasa perlu disandingkan datanya supaya DPS nanti bisa Klir dan clean (bersih),” jelasnya.
Ia tidak sepakat dengan preseden atau alasan bahwa data pemilih nantinya tetap bisa diperbaiki. Sebaliknya, kata Hazairin, sejak awal DPS seharusnya bagus atau matang.
“Kalau bisa klir di DPS kenapa tidak, data bergerak itu ketika ada yang pemilih meninggal. Tetapi, kalau sudah 10 tahun meninggal, tapi masih masuk dalam DPS itu kan tidak bergerak namanya,” ketusnya. (Choirul Amin)