Malang Post – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mengembangkan cita-cita center of excellence-nya. Dalam upaya meningkatkan kualitasnya sebagai universitas Islam terbaik dunia.
Kali ini giliran Program Studi Teknik Mesin. Kembali menggaet beberapa pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui Memorandum of Understanding (MoU) dan lokakarya.
Beberapa perusahaan yang digaet adalah PT Spindo, PT Barata Indonesia, PT PAL dan Lloyd’s Register Asia. Adapun agenda tersebut digelar pada Sabtu (11/9/2021) lalu di hotel Amarta Hills, Batu.
Mengawali agenda, Iis Siti Aisyah ST MT P.hD selaku ketua panitia menuturkan. Sebelumnya mereka telah berkoordinasi dan berkomunikasi sejak lama. Hingga bersepakat untuk mendirikan centre of excellence di bidang welding inspector.
“Pada semester lalu, dua di antara perusahaan sudah beberapa kali menjadi tandem mengajar dalam bidang ini. Rencananya, semester depan akan disiapkan kelas bersama mitra baru sebanyak 20 SKS,” tambahnya.
Iis, panggilan akrabnya mengungkapkan. Kelas bidang ini dipilih karena teknik mesin sudah memiliki beberapa doktor yang mendalami welding inspector. Maka, perlu adanya support dari industri untuk mendekatkan kompetensi mahasiswa dengan kebutuhan industri.
“Kelas ini juga menjadi jalan untuk mencapai target di Indikator Kerja Utama (IKU) MBKM 1 dan IKU 4 yakni keterserapan dan keterlibatan praktisi,” imbuhnya melanjutkan.
Sementara itu, Dr Fauzan M.Pd. yang hadir menjelaskan dalam sambutannya. Bahwa para pimpinan bertekad untuk datang serta meresmikan kolaborasi untuk mengembangkan centre of excellence. Hal serupa juga dilakukan saat hadir di acara yang dilaksanakan prodi teknik mesin tersebut.
“Kita harus sama-sama melihat masa dengan jeli akan kepastian masa depan mahasiswa. Salah satunya melalui kerjasama-kerjasama strategis seperti ini,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa UMM memiliki salah satu program yang bagus yakni UMM Pasti yang digalakkan sejak 2017. Program ini berusaha memastikan kelulusan para mahasiswa Kampus Putih. Di samping itu juga secara tidak langsung menjawab pertanyaan dari para orang tua.
“Harus ada kepastian kelulusan mahasiswa di kisaran tiga setengah hingga empat tahun. Berkat program ini pula, ada beberapa perombakan dalam kurikulum pendukung,” tuturnya.
Lebih lanjut, adapula tujuan lain dari program UMM Pasti yakni pasti kerja. Maka dari itu, menurutnya, program-program unggulan dan kerjasama seperti ini sangat membantu dalam mewujudkannya. Para mahasiswa juga akan memiliki banyak pengalaman serta peluang yang besar dalam keterserapan perusahaan-perusahaan yang ada.
Terakhir, ia berharap aktivitas yang prodi teknik mesin lakukan ini tidak hanya berhenti pada kelas bidang welding inspector. Namun berkembang menjadi kelas-kelas yang lebih beragam serta menularkannya pada prodi lainnya.
“Kita harus mengambil langkah futuristik dan strategis demi mendapatkan kemanfaatan demi kebaikan bersama,” tegasnya mengakhiri. (yan)