Malang Post – Kerugian mencapai total ratusan juta rupiah dialami PT KAI. Akibat pencurian rel cadangan. Pencurian tidak mengganggu jalur kereta. Lantaran, rel cadangan bukan rel yang terpasang. Melainkan rel yang diletakkan di sepanjang jalur jika dibutuhkan untuk perbaikan.
Disampaikan, Manajer Pengamanan Obyek Vital dan Aset PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8, Safriadi kepada awak media. Safriadi juga menjelaskan bahwa aksi kedua tersangka tidak menutup kemungkinan keterlibatan oknum pegawai lain. Apalagi kedua tersangka mengakuinya.
“Dia (kedua tersangka) cukup lama bekerja jadi outsorcing. Modusnya karena ini pelaku satu mengawasi satu eksekusi di lapangan. Sepertinya ada tim. Kami telusuri. Mereka nyebut ada oknum, ” urai Safriadi.
Fendi sendiri adalah seorang outsorcing penjaga pintu perlintasan di JPL (Jalan Perlintasan) Kereta Api di jalur Comboran Kota Malang. Sedangkan Jamik, pegawai outsorcing kontrak kerja untuk melakukan perawatan Rel KA di Kepanjen.
Saat ditanyai anggota Polsuska, tersangka mengaku ada keterlibatan oknum lain. Bahkan ada tim tersendiri. Pelaku ini memanfaatkan statusnya bekerja, yang mengetahui situasi di lapangan. Bahkan tahu ada tidaknya patroli pihak keamanan.
“TKP nya mulai sepanjang Kotalama sampai Kepanjen. Lima belas kali. Total kerugian cukup banyak sampai ratusan juta,” tambah Safriadi.
Soal rel cadangan, kata Safriadi, bila ada gangguan teknis di lapangan, rel cadangan dipakai untuk perbaikan. Guna efiensi dan kelancaran perbaikan tanpa harus pakai gerbong, karenanya rel sengaja disebar di sepanjang jalur rel.
“Pada masa-masa pandemi ini 15 kali. Di lokasi, yang ketangkap dua ini. Lainnya menyebar, juga penadahnya,” ungkap Safriadi kepada Malang Post. (yan)