Malang Post – Andil membantu percepatan vaksinasi dari pemerintah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang memberikan vaksin gratis.
Sasarannya civitas akademisi, jajaran pegawai, mahasiswa UIN dan masyarakat umum.
Sejumlah 5000 vaksin jenis AstraZeneca, berlangsung di Kampus 1 UIN Malang, Sabtu dan Ahad (14-15/8/2021).
Digelar di Lapangan Utama UIN Malang. Menyediakan 2.500 vaksin untuk civitas UIN Malang dan 2.500 vaksin bagi masyarakat umum.
Pantauan wartawan DI’s Way Malang Post, Minggu, (15/8/2021) nampak hadir Prof Dr HM Zainuddin MA, Rektor UIN Malang bersama jajaran dan Kapolresta Malang AKBP Budi Hermanto SIK M.Si.
Dalam sambutanya, Prof Zain, mengucapkan terima kasihnya kepada Pemprov Jawa Timur, Pemkot Malang dan Polresta Malang yang memfasilitasi vaksinasi ini.
“Saya kira program ini sangat baik. Program nasional yang harus kita dukung dan sukseskan untuk kebaikan bersama. Hal ini dilakukan agar kita semua bisa hidup sehat. Tujuan akselerasi vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan kelompok atau herd Immunity,” tegasnya.
“Kita wajib bersinergi dengan pemerintah. Kedepan kita juga siap bila diminta mengelar vaksinasi seperti ini lag,” ujar Profesor yang ramah ini.
Sementara itu Kapolresta Malang AKBP Budi Hermanto, menyampaikan apresiasi pada UIN Maliki. Lantaran pelaksanaan serbuan vaksin ini, ada yang berbeda.
Disamping tempatnya sangat memadai, teknis pelaksanaan juga tertib. Disediakan tim dokter, psikolog dan tim khusus yang melakukan pendekatan psikis pada peserta dengan tensi tinggi dan pobia dengan jarum suntik.
“Kami akan kerjasama dengan UIN Maliki, saat dapat vaksin. Pelaksanaannya nanti di UIN. Karena di sini bagus. Tertata dengan alur mulai dari entri data sampai observasi yang luar biasa. Nakesnya juga ada dua shift. Pertama, pagi hingga siang. Kedua siang sampai selesai,” ucap BuHer.
Ditambahkannya, penemuan UIN Maliki, berupa Bilik Asap yang lebih sederhana.
Serta oksigen yang dibuat melalui benda-benda yang bisa ditemukan setiap hari. Ini bisa dijadikan momentum untuk berkolaborasi dan diterapkan di Kampung Tangguh maupun PPKM Mikro di Kota malang.
Buher, mengatakan pihaknya siap bekerja sama, membuat regulasi. Bagaimana edukasi dari hulu hingga hilir. Bagaimana menuntaskan covid di Malang Raya dan bagaimana kita menghidupkan pemulihan ekonomi Indonesia, yang juga membutuhkan kajian dari akademisi.
Sementara itu, Kepala Klinik UMMI dr Christyaji Indradmojo yang juga dosen FKIK UIN Malang mengatakan. Setting alur atau konsep dan tempatnya kami mengadopsi saat pelaksanaan ibadah haji.
“Baik di Bandara maupun di Arafah Muzdalifah. Alhamdulillah. Kebetulan kami mempunyai lahan yang luas untuk pemberlakuan konsep vaksinasi pada kali ini. Dari 5.000 dosis vaksin ini, kami bagi menjadi dua. Menjadi 2.500 dosis vaksin per harinya,” jelasnya.
“Saya juga bangga kepada vaksinator yang berkompeten. Karena para vaksinator sendiri berasal dari FKIK UIN Maliki Malang dan dari FK Universitas Brawijaya Malang dan Mereka dibantu oleh dokter muda FKIK UIN Maliki Malang,” sebutnya.
Seorang peserta vaksin, Anita Yuli mengatakan. “Saya antar anak saya. Kalau saya sudah duluan. Ikut organisasi saya. Saya ikutkan anak saya di tiga tempat berbeda.
Paling tertib di UIN ini. Tidak berkerumun. Karena petugas entry data dan skriningnya banyak. Itu kuncinya. Kalau pas nyuntiknya, sama cepatnya. Di tempat lain, antrinya bisa 5-6 jam. Ini tadi masuk jam 12.00, selesai 13.30an. Agak lama karena pas jam 12.00 ada pergantian petugas, ” ujar warga Pandanwangi Kota Malang ini. (yan)