Malang-Post – Selain pendidikan, pengajaran dan penelitian, pengabdian pada masyarakat juga bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi. Itu juga dilaksanakan tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Antara lain, Dra Arfida Boedirochminarni MS, Happy Febrina Hariyani SP MSi dan Dr Ratih Juliati MSi. Melalui Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) UMM, mereka membina masyarakat di RW 02 Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Mereka menjadi support bagi Kelurahan Gading Kasri mewakili Kota Malang. Hingga kini masuk peringkat empat besar lomba kelurahan tingkat Provinsi Jatim 2021.
Arfida menjelaskan, Selasa (22/6/2021). Sebenarnya pendampingan sudah berlangsung sejak 2014. Dilakukan bertahap. Beberapa kali mereka memberikan materi dan pendampingan, bahkan mengajak warga studi banding ke UMM serta beberapa kota lain.
Di samping itu juga kembali menata struktur, manajemen organisasi hingga pengetahuan tentang pajak. Tim tersebut juga membimbing para warga untuk membuat NPWP dan mengembangkan kreativitas produk UMKM yang potensial.
Arfida melanjutkan, dimulai dari proses panjang itu, akhirnya RW dan UMKM binaan ini, bisa mewakili Kota Malang pada kompetisi tingkat Jawa Timur. Bahkan berani menargetkan juara. Berkat raihan itu, pihak kelurahan akhirnya berinisiatif menjadikan Gading Kasri sebagai Kampung Wirausaha.
“Pihak kelurahan juga ingin agar hal ini bisa ditularkan ke RT maupun RW yang lainnya,” terangnya.
Bulan Juni ini, tim dosen UMM menggaet PMM mahasiswa untuk kembali mengembangkan produk UMKM yang baru. Mereka rencananya akan mendorong para warga untuk membuat permen jeli yang akan dipasarkan lebih luas.
Arfida mengaku selama tujuh tahun pendampingan, perkembangan Kampung UMKM Kreatif menunjukkan peningkatan kemandirian. Hal ini dibuktikan dengan produk kreatif yang dihasilkan seperti pemanfaatan limbah plastik menjadi produk aksesoris dompet, bunga bahkan jepit rambut. Ada juga produk kuliner yang mulai berkembang yakni susu kedelai dan juga permen jeli.
“Semua hasil ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara tim dosen UMM, warga sekitar, pihak kelurahan dan juga PMM Mahasiswa yang sudah banyak membantu,” terangnya.
Terakhir, Arfida berharap program pengabdian dan pendampingan ini bisa berlanjut sehingga bisa memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.
“Kami juga ingin agar pengembangan serupa bisa dilaksanakan di wilayah lain yang memiliki potensi. Dengan begitu, semakin banyak kelompok masyarakat yang bisa mandiri dengan program-program dan aktivitasnya,” pungkasnya menjelaskan. (yan)