AMEG- Warga Junggo Kota Batu memasang spanduk larangan selfie bagi wisatawan. Pasalnya, dinilai merusak tanaman.
“Mereka biasanya didominasi rombongan kecil bermotor atau bermobil keluarga. Terkadang sampai menginjak, merusak tanaman yang susah payah dirawat petani dengan hati-hati. Hal ini jadi keresahan baru. Karena tidak mungkin harus menjaga dan menghalau setiap saat. Para petani berinisiatif membuat tulisan sebagai peringatan bagi pemburu foto agar tidak memasuki lahan mereka,” tegas Fasilitator Wisata Desa Jelajah Kampung, Muhammad Anwar.
Seperti diketahui, spanduk bertuliskan: “Lahan Kami Bukan Tempat Selfie”. Banyak terpasang di lahan pertanian sepanjang Junggo sampai Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
“Merebak tren selfie di lahan pertanian sebagai background. Diposting di media sosial. Semakin ke sini makin meresahkan pengelola lahan pertanian. Terutama yang berada di tepi jalan,” tukas Anwar.
“Setiap ada lahan yang nampak hijau subur apalagi dengan latar belakang pegunungan Gunung Biru atau langit cerahnya pegunungan Arjuna, orang-orang merasa bebas melenggang turun ke tengah lahan untuk mengambil foto. Bisa ramai-ramai, berdua atau selfie,” jelas Anwar.
“Suatu keanehan baru yang menjamur. Jikalau dahulu kala kita sering mendengar cerita, petani tepi hutan biasanya sibuk mengusir monyet atau hewan yang mencoba masuk lahan pertanian. Hari ini malah harus memberi peringatan keras manusia yang kurang beretika memasuki lahan tanpa ijin, dan bahkan membuat kerusakan tanaman pertanian,” pungkasnya. (yan)