![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2021/02/kaltim.png)
DI KALTIM: Arema FC saat bertanding di ajang Piala Gubernur Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. Untuk musim 2021 mendatang, ada usul digelar di Kaltim dengan sistem bubble. (Foto: istimewa)
Malang – Perusahaan olahraga Nine Sport mengusulkan, agar Liga 1 2021 digelar dengan sistem bubble. CEO Nine Sport, Arif Putra Wicaksono mengusulkan, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi lokasi penyelenggara kompetisi sepak bola tersebut.
Arif yang berpengalaman selaku promotor event olahraga, menawarkan sistem bubble, setelah melihat sukses beberapa event olahraga besar.
Sistem itu digunakan di kompetisi bola basket Amerika Serikat (NBA) dan kompetisi sepak bola Amerika Serikat (MLS). Hingga tiga ajang bulu tangkis di Thailand yang baru berakhir pada pekan kemarin.
‘’Melihat kondisi dunia dan maraknya inovasi yang terjadi di negara maju, saya sebagai pelaku bisnis sepakbola, tergerak untuk ikut berpikir dan mencoba mengusulkan sebuah konsep. Yang sekiranya layak untuk digunakan di Indonesia,’’ kata Arif seperti dilansir dari Tempo.
Dalam sistem bubble itu, setiap tim nantinya akan menjalani isolasi ketat. Mereka tak akan diperbolehkan keluar dari kawasan yang telah ditentukan. Agar terhindar terjangkit Covid-19. Selain itu area pertandingan juga akan dipastikan steril.
Mantan calon Ketua Umum PSSI pada Munas 2019 itu menilai, Kalimantan Timur
layak dipertimbangkan. Karena memiliki tiga stadion sepakbola yang sudah bertaraf internasional. Yakni Stadion Palaran, Aji Imbut dan Batakan.
Untuk Stadion Palaran, kondisinya saat ini hanya perlu dipoles lagi. Karena sudah lama tak digunakan. Menurut dia, memusatkan pertandingan di Kaltim, akan memudahkan kerja kepolisian dalam pengawalan terhadap kemungkinan datangnya suporter. Pasalnya hanya ada dua klub asal Kalimantan yang berlaga di Liga 1. Yakni Borneo FC dari Samarinda dan Barito Barito Putera dari Banjarmasin.
‘’Crowd control dengan cara melihat; demografik dan geografik, Kaltim memiliki jumlah penduduk jauh lebih sedikit dibanding Jawa. Juga dengan animo sepakbola yang berbeda. Jarak antara pulau Jawa ke Kaltim, akan mempersulit jangkauan para pecinta sepakbola dari pulau Jawa, guna menghindari kerumunan berlebih,’’ ungkap dia.
Meskipun demikian, dia menilai Kaltim tak cocok, jika dijadikan tempat untuk menyelenggarakan ajang Liga 2. Pasalnya, terdapat setidaknya empat kontestan Liga 2 dari Kalimantan. Seperti Mitra Kukar, Kalteng Putra, Persiba Balikpapan dan Martapura FC.
‘’Kaltim ini sangat layak untuk dipromosikan sebagai daerah percontohan bebas Covid-19 seperti New Zealand. Yang mampu menjadi lokasi prioritas vaksin dan perketat perbatasan,’’ kata dia menjelaskan tawarannya perihal konsep pertandingan Liga 1 Musim 2021.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sebelumnya telah menggulirkan wacana kompetisi Liga 1 2021. Kompetisi itu disebut sebagai pengganti Liga 1 2020, yang telah dipastikan dihentikan.
Liga 1 2020 sendiri akhirnya terpaksa dihentikan, setelah tak kunjung mendapatkan izin dari aparat kepolisian untuk bergulir kembali.
PSSI dan PT LIB sebelumnya telah tiga kali mengundur jadwal bergulir kembalinya kompetisi sepak bola tertinggi di tanah air itu. (act/rdt)