Jakarta – Vaksin dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd., China, kemarin kembali tiba di tanah air. Sejumlah 11 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku itu, adalah masuk dalam pengiriman tahap keempat. Vaksin tersebut masih diperuntukkan petugas layanan publik hingga TNI dan Polri. Sebagai garda terdepan penanganan virus Covid-19.
Sekretaris Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, setelah proses produksi dilakukan, pihaknya tetap mengontrol agar kualitas vaksin tetap terjaga. Dalam pelaksanaannya, perseroan menggunakan sistem manajemen distribusi vaksin (SMDV) yang terintegrasi. Dilengkapi dashboard internet.
‘’Vaksin yang sudah jadi, akan dialokasikan untuk petugas publik dan tenaga layanan publik, TNI dan Polri. Mulai akhir Februari 2021. Proses pendistribusian vaksin Covid-19 untuk menjaga kualitas vaksin agar terjaga, Bio Farma menggunakan sistem manajemen distribusi vaksin (SMDV) yang terintegrasi dan dilengkapi dashboard internet,’’ ujarnya.
Bio Farma juga memastikan, kemasan tiga juta vaksin Covid-19 yang sudah didistribusikan ke 34 Provinsi di Indonesia, akan berbeda dengan kemasan vaksin yang akan dan tengah di produksi.
Bambang menyebut, kemasan yang berbeda tidak mempengaruhi kualitas vaksin. ‘’Demikian perbedaan kemasan tapi tidak mempengaruhi kualitas,’’ kata dia.
Saat ini Bio Farma tengah memproduksi 15 juta bahan baku vaksin Sinovac, yang ditargetkan dapat menghasilkan 13 batch atau 13 juta dosis vaksin.
Ini diperkirakan akan selesai produksinya pada 11 Februari 2021. Sementara itu, 10 juta bahan baku dan 1 juta vaksin setengah jadi yang baru saja tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), akan diproduksi pada 13 Februari 2021. Diharapkan selesai pada 20 Maret 2021.
Dari kedua tahap produksi itu, manajemen perseroan akan memberikan penamaan kemasan vaksin Covid-19 dengan nama Covid-19 vaksin. Kemasan ini berbeda dengan vaksin yang sudah didistribusikan sebelumnya. Yang dikenal dengan Coronavax.
Kemasan vaksin Coronavax yang sebelumnya, dikemas dalam single dose atau dosis tunggal. Dikemas dalam satu dus yang berisi 40 vail. Satu dus berisi 40 dosis.
Sementara vaksin Covid-19 yang saat ini akan diproses di Biofarma, akan dikemas dalam kemasan multidose. Satu vail berisi 10 dosis dan dalam 1 dus ada 10 vail sehingga 1 dus berisi 100 dosis.
Sementara itu Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Program Vaksinasi Kementerian Kesehatan menyampaikan keterangan resmi, terkait kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac yang bernama CoronaVac.
‘’Kedatangan vaksin ini merupakan berita baik dan wajib kita syukuri. Karena ini berikan jaminan untuk menjalankan vaksinasi. Yang sangat penting lagi, membawa kita keluar dari pandemi Covid-19,’’ kata Nadia.
Ditambahkan, sampai saat ini Indonesia telah berhasil melakukan vaksinasi lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan di Indonesia. Dari angka tersebut, menurutnya, menunjukkan antusiasme luar biasa dari tenaga kesehatan untuk mendukung vaksinasi.
‘’Vaksinasi sangat penting dan memiliki manfaat yang lebih besar dari risikonya. Berdasarkan laporan komisi nasional, hingga saat ini semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius,’’ katanya.
‘’Kami optimistis 1,5 juta vaksinasi nakes akan selesai di akhir Februari 2021. Kemudian 10 juta ini akan digunakan untuk vaksiansi tahap kedua. Bagi petugas pelayanan publik,’’ kata Nadia. (*rdt)