
MTN IkonInspirasi yang berlangsung di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Rabu (24/9/2025). (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post)
MALANG POST – Kota Malang resmi jadi sorotan utama peta sastra nasional sejak Kementerian Kebudayaan meluncurkan program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya. Kolaborasi dinamis dengan Pelangi Sastra Malang dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya memulai perburuan talenta sastrawan masa depan yang siap menembus panggung global.
Berlangsung di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Rabu, 24 September 2025 kegiatan ini menargetkan peserta sekitar 2.000 talenta muda dari Malang Raya.
MTN IkonInspirasi mengusung tema “Dari Kata, Untuk Kita” dan dirancang sebagai ekosistem pembinaan berjenjang yang berkelanjutan, bukan sekadar seremoni. Tujuannya adalah regenerasi sastrawan Indonesia yang terukur, siap meraih panggung internasional.
Program yang mengusung tema “Dari Kata, Untuk Kita” ini dirancang sebagai sebuah sistem pembinaan berjenjang yang berkelanjutan, bukan sekadar acara seremonial. Tujuannya untuk memastikan regenerasi sastrawan Indonesia berjalan sistematis dan terukur.
“MTN bukan sekadar program, tapi sistem berjenjang untuk memastikan talenta Indonesia siap menembus pasar global,” tegas Menteri Kebudayaan, Fadil Zon, dalam pernyataan resminya.
Sesditjen Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Judi Wahyudin, S.S., M.Hum., menegaskan bahwa pemilihan Malang sebagai lokus acara bukanlah sebuah kebetulan. Menurutnya, kota ini memiliki ekosistem yang ideal untuk pembibitan talenta.
“Malang dikenal sebagai kota pendidikan dan budaya: kampus-kampusnya aktif, komunitas sastra tumbuh subur, dan ruang-ruang baca serta penerbit independen memberikan kesempatan bagi penulis muda bereksperimen. Ini adalah pengakuan atas peran strategis Malang dalam merawat talenta sastra,” ujar Judi Wahyudin.
Ia menambahkan bahwa program MTN hadir sebagai peta jalan untuk menjawab tantangan nyata di dunia sastra Indonesia, seperti akses penerbitan yang belum merata, keterbatasan terjemahan, hingga kesulitan distribusi di luar kota besar. Melalui MTN, talenta yang terjaring akan mendapatkan pembinaan intensif mulai dari kelas teknis, residensi, hingga akses pasar dan festival internasional.
“Dari ribuan bibit yang terjaring, sebagian akan menapaki jenjang potensial hingga unggul, yang kelak kita dukung tampil di forum-forum internasional seperti Ubud Writers & Readers Festival, Jakarta International Literary Festival, hingga Sharjah International Book Fair,” tambahnya.

Ketua Pelaksana MTN Seni Budaya Lokus Malang, Denny Misharudin saat memberikan keteranganya di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Rabu (24/9/2025). (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post).
Sementara itu, Denny Misharudin dari Pelangi Sastra Malang menegaskan Malang memiliki ekosistem literasi yang subur dengan komunitas diskusi, ruang baca, dan penerbit independen mendukung eksperimen penulis muda. Di tengah era digital dan AI, minat terhadap sastra tetap kuat dan menantang kreativitas untuk tetap relevan.
Kemudin Langkah Selanjutnya menurut deni yang dalam kegiatan ini juga menjdi ketua panitia ini adalah, Data talenta yang terjaring masuk ke basis data nasional. Talenta potensial akan diprofiling untuk jenjang lanjut seperti MTN Lab (master class) dan MTN Presentasi, serta didorong untuk diterjemahkan dan dipasarkan secara internasional.
Di satu sisi ia menjelaskan bahwa menjelaskan bahwa program ini terbagi menjadi dua kegiatan utama yang saling melengkapi. Pertama, MTN Asah Bakat pada 15 dan 23 September 2025.
Fase ini merupakan sesi pembibitan intensif melalui kelas penulisan spesifik yang digelar di FIB Universitas Brawijaya. Sebanyak 200 peserta terseleksi terdiri dari 80% talenta di bawah 25 tahun dan 20% di bawah 35 tahun mendapatkan pelatihan langsung dari para sastrawan.
Kelas Cerpen dibimbing oleh Sasti Gotama, peraih penghargaan sastra Khatulistiwa tahun 2025. Kelas Novel diisi oleh novelis ternama, Yusi Avianto Pareanom. Kelas puisi menghadirkan penyair Yohan Fikri.
“Ini adalah tahap pemetaan. Data para peserta akan kami serahkan ke tim MTN pusat untuk dibina lebih lanjut. Potensi yang paling kuat, misalnya novel, akan kami ajukan untuk dibuatkan master class di tahun berikutnya,” jelas Denny.
Menjadi puncak acara MTN Ikon Inspirasi pada 24 September 2025. Seminar ini menghadirkan dua ikon sastra Indonesia, Dee Lestari dan Valiant Budi Yogi. Acara ini bertujuan memberikan suntikan motivasi dan wawasan profesional kepada 2.000 calon penulis dari kalangan pelajar SMA, mahasiswa, dan komunitas umum di Malang Raya. Tandas nya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)