
Malang Post – Warga RT 04 RW 02 yang biasa populer disebut ‘Desa Tembalangan’ Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lwokwaru, Kota Malang, secara bersama sama melakukan perbaikan jalan umum, penghubung antara Desa Tembalangan ke Desa Mbetek, Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 17.
Kerja bakti berlangsung mulai pukul 08.00-12.00 WIB tersebut, istimewanya setiap warganya sangat antusias sekali kekompakanya. Tidak ada perbedaan antara warga berpangkat dan masyarakat biasa. Terlihat kompak bergotong royong.
Sementara Ibu-ibunya pun tak mau kalah. Bersama-sama saling suport memasak, untuk keperluan makan para warga yang kerja bakti.
Sumawan, Sekretaris RT 04 RW 02 menjelaskan, kerja bakti tersebut lanjutan dari momen dua minggu yang lalu. Sebagai wujud dukungan warga terhadap program jalan tembusan yang penghubungbke Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 17. Fungsinya sangat vital, karena jalan alternatif tembusan pengendara roda dua, di kala jalan di sekitar jl Soekarno Hatta padat.
“Kami mengucapkan terimakasih atas kepedulian serta antusias masyarakat, secara swadaya bergotong royong bersama sama tanpa pamrih.”
“Tentu pasti kita berharap kelompokan tersebut tetap berlanjut sampai kapanpun. Karena di desa ini, tradisi seperti ini sudah di mulai dari dahulu. Dimulai asas kerukunan dan kegotong royonganya luar biasa di junjung tinggi setiap warganya, dimulai bekerja bakti sepeti seperti ini.”
“Dan Insya Allah dengan kekompakan seperti ini kampung akan terasa aman dan sejahtera,” ungkapnya.
Sementara Joe, Sekretaris RW 02, juga sangat mengapresiasi kegotongroyongan warga seperti ini.
“Kami melihat hal ini sangat positif, kerja sama dan gotong-royong antar warga. Yang menjadi budaya. Yang menyatukan dan memperkuat silaturahmi,” sebutnya.
“Ketika PPKM sudah mulai direnggangkan, kemudian ada wacana dari warga dan disampaikan pak RT untuk kerja bakti, warga pun sangat antusias mengerjakanya.”
“Alhamdulillah dananya tidak menunggu dari pemerintah. Didapat dari kas RT dan juga hasil swadaya masyarakatnya sendiri. Kita sudah mengajukan dana Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dari Pemda. Tapi dananya belum turun.”
“Disatu sisi, jalan ini makin lama makin rusak. Sehingga diadakan swadaya sendiri. Volume pengerjaan 120 meter persegi, menghabiskan 107 sak semen, 13 colt pasir dan 11 colt koral,” jelasnya. (Abd. Rahman Rozi)