Malang Post – Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli geram lihat penganiayaan terhadap Ade Armando. Guntur Romli pun sangat kecewa, dengan aksi anarkis yang dilakukan oleh massa demonstran. Padahal menurutnya, Ade Armando adalah salah satu sosok yang keras menunda perpanjangan masa jabatan Presiden. Hal tersebut diungkapkan oleh Guntur Romli di akun Twitter pribadinya.
“Ade Armando itu sosok paling keras menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, makanya dia datang dan ikut demo hari ini,” ujar Guntur Romli.
“Tapi dia dianiaya oleh penyusup2 preman2 yg suka bawa2 agama. Bener2 biadab! Ingat setiap kejahatan pasti ada balasannya!,” sambungnya. Guntur Romli pun menyebut jika preman intoleran itu memang ada, usai Ade Armando dihajar oleh massa.
“Ada yg nyebut Ade Armando naif dagang ke demo hari ini, tp Ade punya tujuan mulia, ingin menyelamatkan demokrasi dgn menolak penundaan pemilu, yg tak terduga banyak penyusup2 preman2 intoleran, radikal yg selama ini bawa2 agama yg tiba2 mengaku ingin selamatkan demokrasi,” ujarnya.
Ia juga menyebut massa pembuat anarki ini justru telah merusak demokrasi. “Penganiayaan biadab tdhp Ade Armando adlh bukti preman2 intoleran, radikal & garis keras yg selama ini mempolitisasi agama tidak bisa dipercaya kalau koar2 ingin selamatkan demokrasi, mrk justeru merusak demokrasi, saya semakin percaya mrk memang tidak ada tempat di demokrasi ini,” tulisnya.
Di sisi lain, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memastikan bakal mengusut pemukulan terhadap penggiat media sosial Ade Armando dalam aksi unjuk rasa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 11 April 2022.
“Akan ditangani oleh Polda Metro Jaya. Siapapun yang terbukti melakukan perbuatan pidana akan diproses,” kata Dedi.
Sebelumnya diberitakan, pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia Ade Armando dianiaya massa saat mengikuti aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI.
Ade dianiaya sekumpulan massa yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa. Dia dianiaya hingga tersungkur ke aspal bahkan celana panjang yang dikenakannya hilang.
Ade juga mencoba melindungi kepala dan badan sambil tersungkur ke tanah ketika dia menerima amukan massa. Video pemukulan Ade tersebar luas di media sosial dan grup obrolan wartawan.(*)