Malang Post – Penangkapan ikan oleh nelayan asing secara illegal masih banyak ditemukan di laut Indonesia. Termasuk drone atau bahkan pesawat asing, bisa melintas di atas laut negeri kita. Antisipasinya, deteksi melalui peningkatan teknologi radar pelacak.
Inilah yang mendasari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinovasi. Menciptakan Radar Pelacak Barang untuk Zona Laut Ekonomi Eksklusif.
Mereka adalah: Awwaludin Rasyid Al-Malik, Atha Caesarda Rafi Naufal, Zidni Ilman Nafian, Bagus Setyawan dan Rafiqa Nur Pratiwi. Tergabung dalam satu kelompok tim.
Kreasi mereka ini, juga diajukan ke Program Kreatifitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM – KC). Diberi judul: Implementasi Teknologi Internet of Think (IoT) Berbasis Radar Sebagai Pendeteksi Illegal Fishing di Zona Ekonomi Eksklusif.
Hasilnya, lolos pendanaan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dikti) bulan Mei 2021. Pada kesempatan Kamis (22/7/2021) dijelaskan oleh ketua tim, Awwaludin. Bahwa, rancangan radar pelacak ini implementasi dari Teknologi Internet of Think.
Tujuannya, untuk menjaga laut Indonesia dari illegal fishing. Bahkan intervensi benda asing lainnya. Seperti drone yang terjadi awal tahun lalu.
“Kejadian illegal fishing dan juga bebasnya drone asing di lautan Indonesia, membuat kami berinisiatif menciptakan radar pelacak benda ini,” ujarnya.
Radar pendeteksi ini, dilengkapi dengan fitur yang canggih. Memanfaatan panel surya sebagai sumber daya listrik.
Mahasiswa Teknik Mesin ini menjelaskan. Pemanfaatan listrik dari sinar matahari, diharapkan bisa melepas ketergantungan pada listrik konvensional yang selama ini digunakan.
Bahkan mampu bertahan selama 4-6 hari, meskipun matahari jarang menyinari.
“Penggunaan listrik berbasis panel surya pada alat ini, juga dirasa lebih bersahabat dengan alam,” imbuhnya.
Sistem radar pelacak karya mereka ini, dapat mendeteksi barang di permukaan dan di dalam lautan. Bukan hanya mendeteksi kapal. Namun barang-barang yang ada di dalamnya, juga bisa dideteksi.
Menurut Awwal, ini menjadi terobosan baru untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan laut Indonesia. Alat yang berada pada tahap perancangan 50 persen ini, diharapkan membantu menjaga kemanaan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) laut Indonesia.
Mahasiswa kelahiran Jombang ini, juga berharap. Alat karya mereka bisa dikembangkan lebih lanjut. Sehingga pengawasan laut Indonesia bisa dilakukan dengan lebih efektif.
“Tentu kami ingin, agar nantinya radar pelacak ini bisa digunakan oleh pemerintah atau bahkan militer. Sebagai penunjang menjaga zona laut yang dimiliki oleh Indonesia,” tutupnya. (yan)