MALANG POST – Lengkap sudah penderitaan Arema di Super League 2025/2026. Khususnya saat bermain di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupatenn Malang.
Di pekan ke-10, Minggu (26/10/2025) sore, skuad Singo Edan menelan tiga kekalahan beruntun. Kali ini, kalah 1-3 dari Borneo FC, Samarinda.
Sebelumnya Arema sudah kalah dua kali di kandang. Dari Dewa United dan Persib Bandung, dengan skor sama 1-2.
Hat-trick kalah tersebut, sekaligus melengkapi penderitaan Arema. Karena dalam laga yang dipimpin wasit Steven Yubel Poli, dua pemain Arema dikartumerah. Praktis sejak menit ke-77, Arema harus bermain dengan sembilan orang.
Kartu merah pertama di berikan kepada Julian Guevara. Defender asal Kolombia itu mendapatkan kartu kuning kedua di menit ke-57. Sebelumnya di menit ke-41, Julian sudah mendapat kartu kuning.
Kartu merah kedua diberikan kepada Bayu Setiawan di menit ke-77, yang didahului dengan kartu kuning kedua. Sebelumnya di menit ke-20, Bayu sudah mendapatkan kartu kuning.
Tapi wasit Steven Yubel mendapat panggilan dari VAR room, untuk melakukan checking VAR on field. Hasilnya, kartu kuning kedua itu dianulir dan diganti dengan kartu merah langsung.
Bermain dengan sembilan orang, jelas bukan pekerjaan mudah bagi Johan Ahmat Farizi dan kawan-kawan untuk membalikkan keadaan.
Skuadra Singo Edan sendiri sudah tertinggal sejak menit kedua, lewat gol cepat Mariano Ezequiel Peralta Bauer.
Gol terjadi setelah skrimit di mulut gawang Adi Satryo, bola muntah dari terjadinya perebutan si kulit bundar, berhasil dimanfaatkan pemain bernomor punggung 10 itu.
Tendangan kerasnya ke pojok kanan gawang Arema, tidak mampu diblok Adi Satryo dan beberapa pemain yang ada di depan gawang.
Belum lagi di babak pertama, Arema bermain under performance. Koordinasi sering salah dan lini tengah, benar-benar tidak mampu berbuat sesuatu.
Arkhan Fikri yang tampil bagus saat Arema mengalahkan PSM, Minggu sore itu justru tampil loyo. Tak heran di awal babak kedua, posisinya digantikan Samuel Balinsa.
Sebenarnya di babak kedua, Arema mulai bisa memberikan tekanan. Masuknya Valdeci Moreira, menggantikan posisi Ian Puleio, membuat serangan semakin lancar. Terutama tusukan dari lini kedua.
Sayangnya ketika gempuran terus dilakukan, Julian Guevara harus diusir keluar di menit ke-57. Skema permainan pun menjadi kembali berubah.
Tetapi Arema masih bisa bertahan dengan bermain 10 orang. Apalagi Borneo terlihat sengaja mengantur ritme permainan dan mengandalkan serangan balik.
Baru mulai menit ke-77, kekalahan Arema tinggal menunggu waktu saja. Bagaimana pun kekuatan Arema, dengan bermain sembilan orang, menghadapi tim yang belum tersentuh kekalahan, membuat tambahan gol pun tinggal menunggu waktu.
Terbukti pada menit ke-78 atau hanya satu menit setelah Bayu Setiawan diusir wasit, Douglas Countinho bisa mencetak gol ke gawang Adi Satryo.
Gol itu berhasil dibuat pemain pengganti ini, setelah memanfaatkan umpan terobosan dari Kei Hirose. Kekurangan orang di lini belakang, membuat Dauglas menjadi tak terkawal. Dengan sekali sentuhan, gol plessing itu menembus gawang Arema. 2-0 untuk Borneo FC.
Arema sebenarnya berpeluang untuk memperkecil ketertinggalan. Ketika menit ke-81, Valdeci dijatuhkan Fajar Fathurrahman. Wasit Steven Yubel sudah menunjuk titik penalti dan Dalberto juga sudah bersiap-siap mengeksekusi.
Tetapi panggilan dari VAR room, menjadikan Wasit Steven Yubel menganulir keputusan tersebut. Penalti pun dibatalkan.
Justru pelanggaran yang terjadi di injury time, saat Salim Akbar Tuharea dijatuhkan Nadeo Arga Winata, yang awalnya tidak dianggap penalti, justru keputusan itu diubah. Lagi-lagi VAR room yang mengubah keputusan itu.
Dan kali ini, Dalberto Luan Belo benar-benar bisa mengeksekusi penalti dengan gayanya yang khas dan gawang Borneo FC pun bobol. Kedudukan 2-1 di laga yang disaksikan 500-an suporter tersebut.
Laga sebenarnya sudah diprediksi akan berakhir dengan kekalahan 1-2 Arema. Tetapi siapa menduga justru detik-detik sebelum pertandingan berakhir, Borneo masih bisa menambah satu gol lagi.
Kali ini lewat tendangan keras Juan Felipe Villa Ruiz dari depan gawang Adi Satryo, yang tidak mampu di blok mantan kiper Timnas Indonesia ini.
Kedudukan 3-1 pun menjadi skor akhir di laga kandang ke-5 Arema. Yang membuat Arema bertahan di papan tengah, dengan 12 poin dari hasil tiga kali menang, tiga kali seri dan tiga kali klah.
Sedangkan bagi Borneo FC, semakin memantapkan posisinya di puncak klasemen, dengan 24 poin. Menjadi satu-satunya tim yang mengemas poin sempurna dari delapan laga di Super League. (Ra Indrata)




