
MALANG POST – Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, kembali menggelar pertandingan sepakbola setelah lebih dari dua tahun vakum pasca Tragedi 1 Oktober 2022. Laga amal bertajuk Charity Match antara Arema FC melawan Kanjuruhan All Stars, Kamis (8/5/2025), menjadi momentum penting sekaligus uji coba pengamanan sebelum menggelar pertandingan resmi Liga 1.
Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S. menyebut laga ini bukan sekadar pertandingan persahabatan, tapi sekaligus menjadi simulasi penuh skenario pengamanan dari semua lini.
“Pertandingan hari ini merupakan pertandingan pertama setelah tragedi, sekaligus dilakukan simulasi pengamanan secara menyeluruh. Mulai dari kedatangan pemain dan official, pelaksanaan laga, hingga arus penonton pulang nanti, semua kami skenariokan,” kata AKBP Danang kepada wartawan di lokasi.
Ia menegaskan, simulasi ini akan menjadi pedoman bagi seluruh unsur pengamanan jelang laga resmi Liga 1 yang akan digelar di stadion yang sama pada 11 Mei mendatang.
“Kurang lebih sudah tiga tahun stadion ini tidak digunakan untuk pertandingan. Maka simulasi ini menjadi momen penting untuk refresh prosedur pengamanan bagi seluruh stakeholder. Harapannya, ini bisa jadi acuan untuk pertandingan ke depan,” jelasnya.
AKBP Danang juga mengungkapkan bahwa pengamanan dilakukan secara bertingkat di ring 2, 3, dan 4. Sementara ring 1 akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab panitia pelaksana dan steward.
“Kami tidak menggunakan senjata tajam. Semua berjalan satu komando, pengamanan kami lakukan secara terukur, tegas, dan humanis,” tegasnya.
Kapolres juga memuji fasilitas baru Stadion Kanjuruhan yang telah diperbarui secara signifikan.
“Stadion ini sudah sangat megah, dilengkapi teknologi tinggi dan sistem modern. Dari sistem tiket, pintu masuk, hingga mekanisme keluar masuk penonton, ini bisa jadi role model stadion aman dan ramah penonton,” ungkap Danang.
Ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga momentum kebangkitan ini.
“Mari kita sukseskan pertandingan hari ini. Stadion ini bisa menjadi ikon wisata olahraga di Malang. Jadikan sepakbola sebagai hiburan yang aman dan menyenangkan,” pesannya.
Pertandingan amal ini dihadiri ribuan suporter dengan kuota 2.000 tiket yang dijual Rp 25 ribu (ekonomi) dan Rp 50 ribu (VIP). Seluruh hasil penjualan tiket akan diserahkan kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sebagai bentuk solidaritas. (Santoso FN)