
LENGKAP: Yusrinal Fitriandi saat memperkenalkan jajaran pelatih Arema FC, beberapa waktu lalu. Dalam Club Licensing Cycle 2024/2025, Arema FC kembali dinyatakan lolos menjadi klub profesional. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
MALANG POST – Kabar gembira datang dari manajemen Arema FC. General Manager (GM) Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyampaikan, tim berjuluk Singo Edan ini berhasil lolos dalam proses club licensing PSSI dan AFC untuk tahun 2024/2025.
Keberhasilan ini memastikan Arema FC, tetap berstatus sebagai klub profesional yang diumumkan LIB pada Selasa (6/5/2025) kemarin.
Padahal sebelumnya, dalam dua musim berturut-turut, yakni mulai musim 2022/2023 dan 2023/2024, Nama Arema tak ada dalam daftar klub yang mendapatkan lisensi profesional dari Komite Lisensi Klub atau Club Licensing Committee PSSI.
Dalam keterangan persnya, Yusrinal Fitriandi menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh pihak, yang telah bekerja keras dalam memenuhi persyaratan club licensing.
“Alhamdulillah, Arema FC kembali berhasil melewati tahapan penting ini. Setelah tahun lalu tidak lolos. Ini adalah buah dari kerja keras dan evaluasi seluruh elemen,” ujarnya.
Lebih lanjut, inal -sapaan akrabnya- mengakui, dalam proses club licensing kali ini, terdapat beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian dan perbaikan di masa depan.
Salah satu poin krusial yang disoroti adalah persyaratan lisensi kepelatihan.
Arema FC mencatat, untuk posisi pelatih kiper, lisensi A menjadi keharusan. Sekaligus lisensi GK Level 3, juga menjadi persyaratan penting yang disyaratkan AFC.
“Kami menyadari adanya kekurangan pada aspek lisensi kepelatihan.”
“Saat ini di Indonesia, baru terdapat satu nama yang memiliki lisensi GK Level 3. Yakni Kurnia Sandi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami ke depan.”
“Namun demikian, kami berkomitmen untuk terus mempertahankan standar yang telah dicapai dan berupaya meningkatkan kualitas di segala aspek, termasuk pemenuhan lisensi kepelatihan yang dipersyaratkan,” jelasnya.
Sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas klub, Arema FC akan membentuk divisi khusus, yang bertugas untuk memonitor sekaligus mengevaluasi lima aspek penilaian dalam club licensing secara berkelanjutan.
Kelima aspek tersebut meliputi sporting (pembinaan usia muda), infrastruktur, personel dan administrasi, legal, serta finansial.
“Pembentukan divisi khusus ini adalah langkah proaktif kami untuk memastikan Arema FC tidak hanya lolos club licensing setiap tahunnya, tetapi juga terus berkembang menjadi klub yang profesional dan berdaya saing tinggi,” tandas Inal.
Dengan lolosnya club licensing 2024/2025, Arema FC semakin memantapkan langkahnya dalam menyongsong musim kompetisi mendatang dengan semangat baru dan tekad untuk meraih prestasi yang lebih baik.
Melansir laman PT Liga Indonesia Baru (LIB), pengumuman hasil Club Licensing Cycle 2024/2025 dilakukan melalui konferensi pers yang digelar di Kantor LIB, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, LIB menegaskan komitmennya dalam mendorong profesionalisme dan tata kelola klub yang sesuai dengan standar nasional dan AFC.
Direktur Utama LIB, Ferry Paulus, menyampaikan, proses pemenuhan lisensi klub tahun ini menandai peningkatan signifikan, baik dari sisi kualitas manajemen maupun infrastruktur klub.
“Musim ini menjadi tonggak penting karena untuk pertama kalinya dalam sejarah, seluruh klub Liga 1 berhasil lolos lisensi, dengan enam klub berstatus granted penuh,” ujarnya.
Adapun enam klub Liga 1 yang meraih status granted lisensi tanpa catatan adalah PSS Sleman, Borneo FC Samarinda, Persib Bandung, Persita Tangerang, Persik Kediri dan Dewa United FC.
Sementara 12 klub lainnya juga dinyatakan lolos namun dengan catatan perbaikan (granted with sanction), terutama di aspek lisensi pelatih dan dokumen administratif.
Ketua Komite Club Licensing 2024/25, Essy Asiah, menjelaskan, proses lisensi kali ini melibatkan pendampingan menyeluruh selama hampir lima bulan, mencakup lima aspek utama: Sporting Criteria, Infrastructure Criteria, Personnel and Administrative Criteria, Legal Criteria, dan Financial Criteria.
“Semua aspek ini kami nilai secara ketat bersama tim ahli, dan hasilnya sangat menggembirakan. Terjadi lonjakan pemenuhan aspek yang luar biasa dibanding musim sebelumnya,” kata Essy Asiah di hadapan para media.
Untuk Liga 2, dari 26 klub yang dinilai, hanya empat klub yang berhasil lolos lisensi. Klub-klub yang lolos tersebut adalah: PSIM Yogyakarta, Bhayangkara Presisi FC, Persijap Jepara dan Deltras FC.
“Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami ke depan, agar semua klub di level ini bisa mengikuti jejak Liga 1,” tambah Essy Asiah. (*/Ra Indrata)