
PERSIAPAN AKHIR: Dalberto dan Thales Lira saat latihan terakhir sebelum menjamu Persebaya Surabaya, Senin (28/4/2025) di Stadion Kapten I Wayan Dipta. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Sejak Persebaya Surabaya kembali ke kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 pada musim 2018 lalu, Arema FC sudah bertemu 13 kali. Dua kali di Piala Presiden dan 11 kali di Liga 1.
Hasilnya, Arema FC hanya memang tiga kali dan dua kali imbang. Selebihnya selalu kalah dari Persebaya.
Kemenangan itu didapatkan di level Piala Presiden. Tepatnya pada partai final Piala Presiden 2018/2019, leg kedua yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan. Skornya 2-0.
Dua kemenangan lainnya terjadi pada Liga 1 musim 2018, pada 6 November 2018 di Stadion Kanjuruhan, dengan skor 1-0. Serta menang di Liga 1 musim 2019, dengan skor 4-0.
Dua hasil imbang, didapatkan pada final Piala Presiden leg pertama, dengan skor 2-2 dan di Liga 1 musim 2022, juga dengan skor yang sama, 2-2.
Selain itu, sejak Liga 1 musim 2022, Arema FC tidak pernah menang lawan Persebaya. Baik saat away maupun pertandingan kandang.
Kekalahan terakhir Arema FC, justru didapatkan dengan sangat menyakitkan hati.
Kala itu bertanding di pekan ke-13 Liga 1 musim 2024/2025, pada 7 Desember 2024, hingga menit ke 90, Arema FC sudah berhasil menahan imbang Persebaya dengan skor 2-2.
Padahal sejak menit ke-17 dan 21, Arema FC sudah sudah kebobolan. Dan baru bisa menyamakan kedudukan 2-2 pada menit ke-83. Tapi sayangnya di menit ke-90+6, Persebaya berhasil kembali unggul lewat gol Flabio Silva.
Dan saat ini di pekan ke-30, Arema FC akan kembali menjadi tuan rumah. Meski tidak bisa berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Melainkan bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Laga itu berlangsung tanpa penonton.
Bagi Arema FC, meski hasil laga tersebut tidak lagi berpengaruh pada posisinya di kasta tertinggi kompetisi nasional. Namun untuk menjaga gengsi serta memenuhi target berada di papan atas saat musim 2024/2025 berakhir, tidak ada pilihan lain kecuali harus menang.
Karena dua kekalahan berturut-turut yang diterima dari Persita, 2-3, pada Minggu (20/4/2025) dan dari Madura United, 0-1, pada Kamis (24/4/2025), membuat Arema FC saat ini melorot ke posisi 10 klasemen sementara.
Tim tamu Persebaya, yang saat ini berada di peringkat ke-3 dengan 52 poin, masih memiliki peluang untuk berebut wakil Indonesia pada turnamen antarklub Asia. Syaratnya minimal Persebaya harus menjadi runner up di Liga 1 musim 2024/2025. Saat ini posisi peringkat ke-2, masih ditempati Dewa United dengan 53 poin, dari 30 laga. Jika lawan Arema FC, Persebaya bisa memenangkan laga, otomatis akan menggeser Dewa United di peringkat kedua.
Apalagi dalam misi meraih kemenangan tersebut, Persebaya diuntungkan dengan rekor pertemuan melawan Arema FC. Persebaya selalu menang dari Arema FC dalam enam pertemuan terakhir di Liga 1.
Bahkan, Persebaya tidak pernah kalah dari Arema FC dalam delapan perjumpaan terakhir. Dalam periode tersebut, terdapat tujuh kemenangan dan satu hasil imbang yang diraih Persebaya.
Persebaya tentu tidak boleh membuang peluang lagi. Dalam tiga laga sebelumnya saat Dewa United tidak maksimal, Persebaya justru juga ikut melempem.
Pada pekan ke-27 saat Dewa United kalah dari Borneo 1-0, Persebaya imbang lawan PSIS Semarang 1-1.
Sepekan kemudian saat Dewa United imbang lawan Bali United 0-0, Persebaya juga imbang lawan Persija Jakarta 1-1.
Sedangkan pekan lalu, kala Dewa United menang dari PSS 1-0, Persebaya untungnya juga menang dari Madura United 1-0.
Kini setelah Dewa United takluk dari Malut, Persebaya jelas punya kesempatan naik peringkat. Posisi runner-up sendiri sangat penting karena bisa berhadiah tiket ke AFC Challenge League 2025/2026.
Arema FC sendiri, secara matematis juga masih punya peluang untuk mengejar posisi peringkat kedua dan ikut berburu tiket ke Asia.
Hanya saja, jika di laga yang bakal berlangsung Senin (28/4/2025) sore WIB itu sampai kembali kalah, Singo Edan harus mengubur dalam-dalam impian tampil di level Asia.
Karena jika kalah, jarak poin Arema FC dengan Persebaya menjadi selisih 13 poin. Dengan empat laga tersisa, tidak mungkin bagi Arema FC bisa mengejar selisih poin tersebut.
Jelas ini bukan pekerjaan ringan bagi Jose Manuel Gomes da Silva, untuk bisa mengalahkan Bajol Ijo. Terlebih-lebih jika indikator yang dipakai, adalah dua laga terakhir Arema FC yang tak pernah menang.
Saat dijamu Persita dan menjamu Madura United, dua kesalahan elementer yang terjadi pada skuad Singo Edan, terlihat sangat jelas. Yakni penyelesaian akhir yang buruk dan pertahanan Arema FC yang sering kecolongan.
Apalagi saat menjamu Persebaya nanti, Arema FC juga belum bisa diperkuat defender andalan, Thales Lira. Bek tengah asal Brasil itu, masih harus menjalani sanksi Komdis PSSI, yang melarangnya tampil untuk dua laga berturutan.
Untungnya di lapangan tengah, playmaker asal Brasil, Pablo Oliveira, sudah kembali bisa diturunkan setelah absen lawan Madura United, akibat akumulasi kartu kuning.
“Dalam laga penting ini, kami seharusnya butuh suporter. Tetapi karena kondisi yang tidak memungkinkan, kami tetap harus siap untuk tampil lawan Persebaya.”
“Motivasi kami bermain di Bali, adalah untuk bisa memperbaiki rekor. Yang tidak bisa menang sejak 2018 lalu,” ujar Ze Gomes, dalam prematch press conference secara daring, Minggu (27/5/2025).
Pelatih asal Portugal itu juga menekankan pada pemainnya, untuk bisa memiliki kesiapan 200 persen, agar bisa mempertahankan tiga poin. Karena hanya dengan kemenangan, Arema FC tidak akan membuat Aremania kecewa.
“Aremania pasti mendukung dari jarak jauh. Mereka memang tidak bisa datang langsung. Jadi jangan sampai membuat Aremania kecewa. Hal itu harus memotivasi pemain untuk bisa menang,” tegas pelatih berisensi UEFA Pro ini.
Ze Gomes tampaknya tidak mau berpikir, bahwa posisi Arema FC yang sudah pasti tetap berada di Liga 1, akan membuat Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, bakal tampil setengah hati. Alias hanya sekadar menggugurkan kewajiban, untuk turun dalam lima laga terakhir.
“Saya yakin pemain masih kompak. Mereka memang harus kompak. Karena hanya dengan begitu, target meraih tiga poin bisa mereka capai,” tandasnya.
Sementara itu, pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, tidak mau meremehkan Arema FC, sekalipun dalam dua laga terakhirnya tidak pernah menang.
Alasannya, jika laga sudah bertajuk ‘partai derbi’, semua hasil pertandingan sebelumnya tidak lagi berlaku untuk kedua tim.
“Jadi saya tekankan pada pemain, untuk fokus pada kekuatan kita sendiri. Karena pertandingan lawan Arema FC, sangat penting bagi kami untuk berjuang menjadi juara,” kata Munster.
Pun dengan rekor Persebaya yang tak pernah kalah dari Arema FC sejak 2018 lalu, Paul Munster mengingatkan pemainnya agar tidak terlena dengan catatan tersebut.
“Ini adalah pertandingan baru. Derbi baru. Kami mulai lagi. Sangat bagus bahwa kami menang sebelumnya, itu sangat positif.”
“Tapi ini pertandingan baru. Kami ingin menjaga tradisi kemenangan itu terus berlanjut,” tegasnya. (Ra Indrata)
Prakiraan Pemain Arema FC vs Persebaya
Arema (4-3-3): Lucas Frigeri; Ahmad Maulana, Julian Guevara, Choi Bo-kyung, Johan Alfarizi; Pablo Oliveira, Arkhan Fikri; Salim Tuharea, Charles Lokoli Ngoy, Dalberto Luan Belo.
Pelatih: Jose Manuel Gomes da Silva
Persebaya Surabaya (4-3-3): Ernando Ari; Arief Catur Pamungkas, Dime Dimov, Kadek Raditya, Ardi Idrus; Dejan Tumbas, Toni Firmansyah, Francisco Rivera; Malik Risaldi, Bruno Moreira, Flávio Silva.
Pelatih: Paul Munster