
MALANG POST – Musibah menimpa nelayan perahu Air Asia, Sabtu (26/5) dini hari di perairan Kondang Merak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Senar pancing terbelit karang, 2 nelayan yang berusaha mengambilnya justru tersapu ombak selatan hingga tenggelam.
Kejadian segera ditangani pihak terkait termasuk Polres Malang. “Pada saat cuaca buruk terjadi, dua orang korban, yaitu Suparman dan Sahnan, terhempas ke laut. Sedangkan dua nelayan lainnya, Zulpa dan Mujeman, berhasil bertahan dengan berpegangan pada perahu,” jelas AKP Bambang.
Korban bernama Suparman (45) dan Sahnan (45), keduanya warga Seriwe, Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Para nelayan ini merupakan anggota dari kelompok nelayan Kondangbuntung.
Adanya kejadian ini dilaporkan ke pihak kepolisian, Sabtu (26/5) pagi. Sekitar pukul 06.00 WIB, rekan nelayan, Zulpa Kamandoni (23) berhasil menemukan tubuh korban Suparman. Lokasinya di karang-karang Kondang Merak. Sedangkan Sahnan belum ditemukan hingga siang.
“Setelah dilakukan pencarian bersama SAR dan nelayan setempat, korban kedua atas nama Sahnan akhirnya ditemukan pada pukul 13.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, terdampar di Pantai Selok, Desa Bandungrejo,” lanjut AKP Bambang.
Siangnya, giliran korban Sahnan berhasil ditemukan. Dari lokasi, kedua jenazah kemuduan dibawa menuju RS Saiful Anwar Malang. Seorang saksi turut mengikuti pengantaran jenazah ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSSA Malang.
Dari penuturan petugas, kejadian bermula saat perahu jenis Jukung bertuliskan Air Asia mencari ikan di perairan Kondangmerak Bantur. Perahu ini berisi 4 nelayan. Dua orang saksi yakni Zulpa Kamandoni (23) dan Mujeman (45). Dua lain adalah korban.
Setibanya di perairan Kondangmerak, para nelayan mulai berburu ikan dengan menggunakan busur panah. Namun, pada tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB, cuaca di perairan memburuk disertai angin kencang dan ombak besar.
Info lain didapat, saat mencari ikan senar kemudian terbelit karang. Dua korban lalu menyelam berusaha mengambilnya. Mendadak ombak datang dan menyapu perahu beserta korban. Dua korban pun tenggelam.
Sebagai barang bukti, petugas mengamankan perahu jenis speed bermesin ganda Yamaha 15 PK dengan ukuran panjang 8 meter dan lebar 1,3 meter.
Polres Malang mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan, untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem saat melaut.
“Kami mengingatkan kepada para nelayan untuk memperhatikan prakiraan cuaca sebelum melaut, demi keselamatan bersama,” tutup AKP Bambang Subinajar. (Santoso FN)