
MALANG POST – Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Kota Batu. Selama di Kota Apel dia mengunjungi dua destinasi unggulan yakni Museum Heritage dan The Bagong Adventure Museum Tubuh di kawasan Jawa Timur Park 1, kemarin.
Dalam kunjungan itu, Fadli Zon turut didampingi Wali Kota Batu Nurochman, Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, serta jajaran Pemerintah Kota Batu. Selain itu juga Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, dan Ketua Asosiasi Museum Indonesia.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian dan pemajuan budaya Indonesia melalui pendekatan edukatif dan wisata. Dalam kunjungannya ke Museum Heritage, dia mengapresiasi ribuan koleksi artefak nusantara yang tersimpan rapi.
Koleksi tersebut mencakup topeng tradisional, senjata khas daerah, hingga alat-alat antik dari berbagai penjuru Indonesia. Tak hanya menyuguhkan fisik benda budaya, museum ini juga memanfaatkan teknologi canggih dengan menampilkan informasi berbasis virtual yang memperkuat sisi edukatifnya.
“Kami memberikan apresiasi tinggi atas keberadaan Museum Heritage ini. Didesain tidak hanya sebagai tempat penyimpanan sejarah, namun juga sebagai destinasi wisata edukatif yang memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Nusantara kepada generasi muda serta wisatawan,” ujar Fadli Zon.

KUNJUNGAN MUSEUM: Menbud RI, Fadli Zon saat mengunjungi dua museum yang ada di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Setelah dari Museum Heritage, rombongan berlanjut mengunjungi The Bagong Adventure Museum Tubuh, museum anatomi tubuh di Indonesia yang menghadirkan pengetahuan medis dalam balutan wisata.
Di museum ini, rombongan diajak menelusuri beberapa lantai yang menyajikan informasi interaktif mengenai anatomi tubuh manusia.
“Konsep edukatif yang menarik seperti ini bisa menjadi alternatif pariwisata berbasis pendidikan. Ini langkah strategis dalam mendekatkan masyarakat pada dunia ilmu pengetahuan dan kesehatan,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 416 museum yang tersebar di berbagai daerah, baik milik pemerintah, swasta, pemerintah daerah, perorangan, hingga yang dikelola oleh desa. Museum-museum ini adalah pusat literasi, edukasi, dan rekreasi yang idealnya terus berkembang agar mampu menarik minat publik.
Sementara itu, Nurochman, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Menteri Kebudayaan ke Kota Batu. Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah kehormatan sekaligus membuktikan bahwa Kota Batu memiliki potensi besar sebagai pusat pelestarian dan edukasi kebudayaan Nusantara.
“Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan potensi wisata budaya dan edukatif, serta mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian warisan budaya bangsa,” tutup Cak Nur. (Ananto Wibowo)