
MALANG POST – Pemerintah pusat menggagas program pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di berbagai daerah Indonesia. Tujuannya agar pelajar dari kalangan ekonomi menengah ke bawah tetap dapat mengakses pendidikan berkualitas.
Dari gagasan itu, Pemprov Jatim sangat serius untuk merealisasikannya. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung fasilitas SR yang ada di Kota Batu. Lokasinya berada di Panti Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Bhima Sakti Batu, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu.
SR merupakan program pendidikan yang diinisiasi Kementerian Sosial (Kemensos). Setiap Kota/kabupaten di Indonesia ditargetkan memiliki fasilitas pendidikan gratis berasrama itu.
“Berdasarkan peninjauan, disini (SR di Kota Batu) perlu mendapatkan sentuhan lagi. Contohnya seperti kamar, mungkin perlu diatur dan dipastikan tempat tidur aman. Kemudian dapur, menurut saya perlu ada monitoring lagi agar bisa menjadi dapur sehat,” papar Khofifah, Rabu (16/4/2025).
Selain itu, dia juga menyoroti kelas yang juga perlu dilakukan penyekatan. Lalu tembok kelas perlu dilakukan pengecatan dan furnitur juga perlu di vernis agar nampak baru lagi.
“Untuk kamar dan dapur menurut kami perlu identifikasi. Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Sehingga harapan SR berstandar internasional bisa terealisasi,” tuturnya.

CEK FASILITAS: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Wali Kota Batu, Nurochman dan Kadindik Jatim, Aries Agung Paewai saat melakukan pengecekan fasilitas sekolah rakyat di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Gubernur Khofifah memastikan, jika seluruh kabupaten/kota di Jatim telah seiap untuk melaksanakan program SR. Program tersebut akan mulai dilaksanakan pada bulan Juli mendatang tepat di tahun ajaran baru.
“Untuk SR yang ada di Kota Batu daya tampungnya sebanyak 150 siswa di jenjang SMP. Meski ada beberapa kekurangan, kami menilai SR di Kota Batu siap untuk direalisasikan,” tuturnya.
Hingga tahun ajaran baru nanti, pihaknya akan memaksimalkan proses pembangunan, utamanya di kabupaten/kota yang masih berproses, sebab beberapa daerah masih berupa lahan.
“Pemprov Jatim sendiri menyiapkan tiga titik SR, pertama di Kota Batu, Kota Malang dan Lamongan. Kami bersinergi dengan seluruh kabupaten/kota dan ingin memastikan bahwa Jatim siap menyiapkan SR yang berkualitas. Insyaallah Jatim siap paling depan untuk menjalankan program tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai menambahkan, jika ada pekerjaan rumah lain yang perlu dipersiapkan untuk merealisasikan SR. Salah satunya dengan perekrutan tenaga pendidik yang akan mengabdi di sekolah tersebut.
“Kemungkinan akan diseleksi untuk disesuaikan dengan kurikulum sekolah rakyat,” imbuhnya.
Hingga kini, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) mengenai realisasi SR. Sementara, pemerintah daerah diminta untuk mendata kebutuhan tenaga sesuai dengan rombongan belajar (rombel) yang disiapkan.
“Sebagai contoh untuk 150 siswa setidaknya harus ada 15 guru untuk satu sekolah,” tutupnya. (Ananto Wibowo/Malang Post)