
MALANG POST – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merilis Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tahun 2024. Rilis tersebut dipaparkan melalui webinar yang diikuti oleh daerah-daerah di Indonesia, termasuk Kota Batu.
Indeks ini menjadi instrumen penting bagi pemerintah pusat dan daerah dalam merancang kebijakan pembangunan yang lebih akurat dan berbasis bukti (evidence-based policy).
Dari hasil rilis skor IDSD tahun 2024 tersebut, Kota Batu mendapatkan skor 3,81. Sedangkan untuk skor Provinsi Jatim diangka 3,88 dan skor nasional 3,43.
Wali Kota Batu, Nurochman menyatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memaparkan hasil riset terkini mengenai daya saing daerah di seluruh Indonesia. Sekaligus memberikan rekomendasi strategis bagi pemerintah daerah, dalam meningkatkan kualitas pembangunan dan pelayanan publik.
“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, maka data mempunyai peran penting dalam merumuskan strategi yang tepat sekaligus untuk pemerataan pembangunan,” urai Cak Nur, Rabu (12/3/2025).

WEBINAR: Wali Kota Batu, Nurochman saat mengikuti webinar BRIN tentang rilis IDSD tahun 2024. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dalam hal ini, Cak Nur juga berkomitmen untuk mengembalikan marwah Bappelitbangda. Dengan kembalinya marwah Bappelitbangda, maka Walikota dapat memastikan bahwa kebijakan dan program pembangunan dirancang secara matang, tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Sehingga tidak hanya fokus pada kebutuhan jangka pendek, tetapi juga mempersiapkan pondasi yang kuat untuk generasi mendatang,” tuturnya.
Cak Nur juga menegaskan, komitmen Pemkot Batu untuk terus meningkatkan daya saing daerah, melalui berbagai program inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan akademisi.
Menurutnya, penilaian BRIN ini berdasarkan analisis data sekunder dari Kementerian dan Lembaga terkait dengan indikator daya saing daerah. Jadi pepenilaian tersebut sangat transparan dan obyektif.
BRIN menekankan bahwa IDSD bukan sekadar alat pemeringkatan, tetapi kompas bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Skor yang lebih tinggi di suatu daerah dapat menjadi model bagi daerah lain, sementara skor yang lebih rendah dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kebijakan dan intervensi pembangunan yang lebih efektif.
Dengan adanya IDSD 2024, diharapkan pemerintah daerah semakin terdorong untuk mengadopsi kebijakan berbasis bukti, memperkuat inovasi, dan meningkatkan daya saing daerahnya. BRIN berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi daya saing daerah guna memastikan pembangunan nasional yang lebih merata dan berkelanjutan.
“Dengan capaian ini, kami terus menjadikan hasil IDSD sebagai basis perumusan kebijakan daerah kedepan. Utamanya terhadap inovasi dan daya saing untuk mewujudkan visi misi di bidang pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)