
MALANG POST – Sebagai Kota Agropolitan, Kota Batu yang berada di kawasan pegunungan telah tersohor akan kualitas pertanian sayur-sayurannya. Namun bukan hanya pertanian itu saja yang punya kualitas mumpuni, bawang merah hasil pertanian Kota Batu pun ternyata juga punya kualitas super.
Hal tersebut sempat membuat kagum Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat bercengkrama dengan pedagang bawang merah di Pasar Pagi Pasar Induk Among Tani, Kota Batu, Minggu (2/3/2025).
“Saya tanya kepada pedagang, bahwa brambang (bawang merah) ini berasal dari salah satu kota penghasilan brambang terbaik di Jatim, namun ternyata bukan. Pedagang memastikan brambang kualitas super ini merupakan hasil pertanian Kota Batu,” tutur Khofifah.
Salah satu daerah penghasil bawang merah di Kota Batu berada di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo. Bawang merah menjadi salah satu komoditi utama sektor pertanian di wilayah tersebut, meski jumlah belum sebesar daerah lain.
“Menurut saya, brambang super hasil pertanian Kota Batu ini perlu diinformasikan lebih luas. Mungkin nanti saat panen raya bisa di blow up dan disampaikan kepada publik. Bahwa Kota Batu punya brambang berkualitas,” tuturnya.
Gubernur Khofifah menyebutkan brambang Kota Batu punya kualitas super bukan tanpa sebab. Dia mengaku hafal betul jenis brambang berkualitas dan biasa-biasa saja. Dia hafal seiring seringnya turun ke pasar untuk berbelanja maupun mengecek harga.

KUALITAS SUPER: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melihat bawang merah hasil pertanian Kota Batu, yang menurutnya punya kualitas super. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Brambang hasil pertanian Kota Batu perlu diinformasikan secara luas. Dari cara itu, kekayaan alam mulai dari sayur, buah dan brambang Kota Batu bisa dikenal ternyata berkualitas,” imbuhnya.
Gubernur Khofifah menjelaskan, di Jatim daerah penghasil brambang ada di wilayah Nganjuk dan Probolinggo. Sedangkan brambang dengan kualitas super seperti hasil pertanian Kota Batu ada di salah satu daerah di luar Jatim.
“Menurut saya ini adalah potensi yang sangat luar biasa, yang nantinya dapat ditumbuhkan oleh Pemkot Batu,” tuturnya.
Wali Kota Batu, Nurochman menambahkan, Kota Batu punya pertanian bawang merah unggulan di Desa Torongrejo. Hal tersebut telah berlangsung sejak lama, namun belum terlalu populer.
“Hal ini dimungkinkan karena produksinya belum bisa menjangkau banyak wilayah,” tuturnya.
Untuk mengembangkan potensi tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, guna memaksimalkan wilayah Desa Torongrejo sebagai sentra pertanian bawang merah.
“Di Kota Batu pertanian bawang merah yang paling produktif ada di Desa Torongrejo. Kalau yang kapasitasnya kecil ada di beberapa desa, tapi belum maksimal,” ungkap Cak Nur.
Dia berencana, saat panen raya bawang merah nanti, pihaknya ingin melaunching bawang merah hasil pertanian Kota Batu. Dengan harapan bisa menyaingi beberapa daerah yang sudah dulu punya nama dan kualitas bawang merahnya. (Ananto Wibowo)