
MALANG POST – Sepanjang Ramadan 1446 H, Polresta Malang Kota, bakal menyiagakan personelnya selama 24 jam setiap hari. Dengan harapan, tidak ada gangguan, utamanya mencegah adanya kejadian ketertiban lalu lintas.
Hal itu disampaikan Wakasat Lantas Polresta Malang Kota, AKP Luhur Santoso, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Selasa (25/2/2025).
AKP Luhur menjelaskan, khususnya di sore hari menjelang waktu berbuka, personel akan ditempatkan beberapa titik pasar takjil, untuk memastikan lalu lintas terkondisikan.
“Kemudian menjelang salat tarawih, juga akan di siagakan personel di beberapa masjid.”
“Lalu sebelum Subuh, juga akan ada polisi patroli sahur, yang bertugas untuk memastikan keamanan,” jelasnya.
Untuk tiga titik pasar takjil di Kota Malang, yang akan diprioritaskan pengamannya, adalah
pasar takjil sekitar Jalan Sulfat, Jalan Ahmad Yani Utara, termasuk yang ada di Jalan Panorama dan di Jalan Soekarno Hatta.
“Khususnya di Jalan Panorama, tahun lalu masih ada beberapa pedagang yang posisinya itu di pinggir jalan, bahkan memakan badan jalan.”
“Jadi nanti semua pedagang akan dimasukkan ke dalam halaman ruko. Penataannya akan dikoordinasikan RT/RW setempat,” jelas AKP Luhur.
Sedangkan untuk penjual takjil yang ada di Jalan Soekarno Hatta, pihaknya juga sudah koordinasi dengan pengelola Taman Krida Budaya.
Nantinya semua pedagang akan dimasukan halamannya, sehingga lalu lintas sekitar diharapkan lebih tertib lagi tahun ini.
Sementara itu, dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang, Muhammad Aan Sugiharto, menyebut, dulu ketika masuk momen Ramadan, dilakukan ronda secara bergantian. Sehingga masyarakat dilibatkan dalam menjaga keamanan.
“Sebenarnya kegiatan ini selain meningkatkan keamanan, juga untuk membentuk rasa saling lebih mengenal sesama warga. Ketika sudah saling mengenal, bisa mewujudkan rasa solidaritas yang lebih tinggi lagi,” sebutnya.
Alangkah lebih baik, tambahnya, jika kegiatan ronda ini, kembali lebih dimasifkan di semua daerah.
Sedangkan menyoal pasar takjil, pihaknya juga melihat fenomena itu, sebagai salah satu momen yang ditunggu masyarakat.
Bahkan pasar takjil, kata Aan, biasanya dimanfaatkan beberapa kelompok untuk eksis. Seperti dengan mengadakan sahur on the road.
“Tapi tentunya, apapun kegiatan yang terjadi di bulan Ramadan ini, diiringi dengan patuh pada peraturan yang memang sudah disusun,” tegasnya.
Dicontohkannya, ketika orang-orang ingin beli takjil di pinggir jalan, parkir kendaraan sebaiknya di pinggirkan dulu. Bukan hanya menepi dan bahkan tidak turun dari kendaraan.
Tentunya ini menjadi kebiasaan yang tidak baik. Karena bisa mengganggu ketertiban lalu lintas. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)