
MALANG POST – Pria misterius diduga ODGJ mengamuk Jumat malam lalu. Sebanyak 8 orang warga jadi korban pembacokan. Identitas pelaku masih misterius. Namun warga menduga pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Situasi malam, dramatis, mencekam dan menegangkan. Warga setempat, terutama perempuan dan ibu-ibu segera berlindung dalam rumah. Sementara puluhan warga bersama anggota Koramil dan Polsek Ampelgading berusaha mengamankan pelaku.
Berhasil diamankan warga dan petugas serta dinaikkan ke atas mobil pikap Polsek Ampelgading, pelaku berdalih dengan menyebut tidak jelas. “Lha aku dianu, ” katanya. Warga sendiri mengetahui, jika beberapa hari belakangan, pelaku adalah ODGJ yang mondar mandir di lokasi.
Kapolsek Ampelgading, AKP Handry S, menjelaskan jika pelaku hingga Sabtu (1/2) sore, masih belum diketahui identitasnya. Pelaku pun masih berada di RSSA Malang.
“Identitasnya belum diketahui sampai sekarang. Masih proses (penyelidikan–red) Mas, ” sebut Handry. Ia juga menyebut bila dari kejadian, keluarga belum menuntut atau melaporkan.
“Semua korban tidak menuntut, soalnya mungkin keseharian (pelaku) sudah diketahui kalau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), ” ungkap Handry.
Pria berkaos tulisan Volcom itu, Jumat (30/1) malam atau sekitar pukul 20.00 WIB, mendadak mengamuk sambil membawa sabit. Belum jelas darimana pria ini mendapatkannya.
Tepatnya di perempatan Dusun Krajan IB, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, malam kejadian, pelaku menghadang para pengendara sepeda motor dan warga yang melintas.
Pelaku menggenggam sabit ukuran besar dan tanpa babibu menyabetkannya ke setiap warga yang ditemui. Hanya 15 menitan, sebanyak 8 orang jadi korban sabetan pelaku.
Identitas korban diantaranya, Andika Aprianto (32), Heri Suprapto (42), Marsuki (59), Mahardika Nusa Permadi (15), Supangat (72), Tonimun (67), Rudianto (50), dan Sartono (57). Delapan warga ini tercatat sebagai warga Desa Lebakharjo.
Akibat sabetan pelaku berusia 40 tahunan itu, Hari menderita luka sabetan di punggung dengan 27 jahitan dan lengan tangan kanan.
Supangat (72) menderita luka lengan dan musti menerima 20 jahitan. Marsuki luka 15 jahitan di lengan kanan. Sartono (57), telinga putus dan sobek punggung dan leher. Total ada 37 jahitan.
Mahardika (15) luka 30 jahitan di punggung. Tonimun (67) luka di telapak tangan kanan sebanyak 10 jahitan. Rudianto luka ringan di telapak tangan kanan. Paimin, musti menerima 27 jahitan di punggungnya.
Saat mengamuk belasan menit, warga sekitar berdatangan ke lokasi kejadian. Warga kemudian berusaha mengeroyok pelaku dan merampas senjata tajam. Meski kemudian terjadi duel itulah, beberapa menderita luka lecet-lecet.
Terjadi gegeran, anggota jaga Polsek Ampelgading sempat berbegas mendatangi lokasi kejadian. Petugas juga mengamankan pelaku dan turut membantu korban lain untuk dibawa ke Puskesmas Ampelgading. Empat kendaraan warga turut dijadikan ambulan darurat menuju Puskesmas.
Sekitar pukul 24.30 WIB, para korban telah mendapat perawatan dan luka jahit. Begitu pula dengan pelaku yang juga mengalami luka bogem mentah di beberapa bagian tubuhnya. Tengah malam, Muspika Ampelgading saling berkordinasi. (Santoso FN)