
MALANG POST – Kelas edukasi di Kampung Keramik Dinoyo, bisa jadi daya tarik wisatawan mancanegara.
Karena itulah, tingkat kunjungan di Kampung Keramik Dinoyo, setelah Pandemi Covid-19 mulai naik. Dengan upaya mengikuti perkembangan jaman.
Hal itu disampaikan Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Syamsul Arifin, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan Radio City Guide 911 FM, Sabtu (18/1/2025) kemarin.
Kata Syamsul, pihaknya berinovasi dengan membuka kelas edukasi yang bisa diikuti pelajar dan wisatawan.
“Apalagi saat ini pengrajin di Kampung Wisata Keramik Dinoyo, mulai ada regenerasi. Sehingga mereka bisa lebih intens mengikuti perkembangan jaman,” katanya.
Pengamat Ekonomi Pariwisata Polinema, Aang Afandi menambahkan, istilah kelas edukasi bisa diubah menjadi “Pottery Class” untuk menarik minat wisatawan mancanegara.
“Walaupun begitu, mentor yang disediakan juga harus bisa berbahasa Inggris,” katanya.
Aang juga menyampaikan, kolaborasi antara Disporapar, masyarakat dan pengelola kampung tematik, bisa menentukan keberhasilan pengembangan kampung tematik.
Sementara itu, Analis Pariwisata Disporapar Kota Malang, Yudi Winarno menyampaikan, pengunjung ke Kampung Wisata Keramik Dinoyo mengalami peningkatan signifikan. Dimana kunjungan tahun 2023 hanya sekitar 3 ribu kunjungan dan naik menjadi 23 ribu di tahun 2024.
Kata Yudi, peningkatan drastis ini menunjukkan kalau Kampung Wisata Keramik Dinoyo sudah berhasil bangkit, pasca pandemi Covid-19.
“Walaupun begitu, Disporapar Kota Malang tidak menjadikan satu kampung tematik sebagai unggulan. Tapi memperlakukan semua kampung tematik secara stara,” katanya.
Yudi juga menyampaikan, beberapa hal dilakukan untuk mendukung kampung tematik. Seperti monitoring dan pendampingan, pendekatan untuk mengevaluasi wisata berbasis masyarakat dan mendorong pelaporan kunjungan. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)