MALANG POST – Geger warga dekat waduk Karangkates Sumberpucung, Senin (21/10) pagi saat ditemukan jenazah dalam kondisi membusuk. Tepat lokasinya di wilayah Kebon Klopo, masuk Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Sekitar pukul 08.00, pihak BPBD menerima informasi dari perangkat Jatiguwi bahwa warga dekat waduk menemukan sosok jenazah. Jenazah itu sempat mengambang dan dievakuasi warga ke pinggiran daratan.
Tanggapi informasi, Polsek Sumberpucung, tim evakuasi BPBD, PMI Kabupaten Malang dan sejumlah relawan mendatangi lokasi. Informasi juga disambungkan Polsek Sumberpucung kepada tim Inafis Satuan Reskrim Polres Malang.
Usai diperiksa, jenazah kemudian dibawa menuju ke IKF RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Selanjutnya, anggota Inafis memeriksa kondisi jenazah korban dan mencari informasi adanya orang hilang. Informasi lalu merujuk pada hilangnya seorang pencari kayu pada 24 September 2024 lalu.
Sementara itu, berdasarkan ciri-ciri jenazah, korban diketahui berusia sepuh atau lebih dari 60 tahun. Badannya juga diketahui berperawakan kurus. Kondisi jenazah masih utuh dan mengalami luka akibat terhanyut aliran sungai.
Adanya informasi ini kemudian disampaikan kepada warga Kepanjen dan sampai diketahui keluarga korban tenggelam 24 September lalu. Setelah melihat ciri-ciri korban, keluarga kemudian meyakini bahwa jenazah tersebut merupakan kerabatnya. Terlebih juga dilakukan upaya pencocokan sidik jari.
Dialah Ahmad Tarim (74) warga Sembujo, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Pada saat kejadian, adanya korban tenggelam ini sempat diketahui warga. Selama semingguan tim relawan sempat mencari keberadaannya.
Dihubungi wartawan, Kapolsek Sumberpucung, Iptu Alek Andri Wijaya SH membenarkan adanya temuan mayat dan pihak kepolisian telah berhasil mengungkap identitas jenazah. Korban diketahui adalah seorang pencari kayu bakar yang gagal menyelamatkan diri dari terjangan arus sungai Brantas.
Selasa sore, saat kejadian korban mencari kayu di pinggiran sungai Brantas dekat rumahnya. Namun, ia tidak menyadari jika mendadak arus aliran sungai membesar dan menguat. Terkait musibah ini, pihak kepolisian sempat mewanti-wanti masyarakat agar tidak beraktivitas di sungai karena hujan turun tidak menentu. (Santoso FN)