MALANG POST – Penyebab utama lapangan di Stadion Gelora Soepriadi jelek dan membuat Arema FC harus terkena teguran PT Liga Indonesia Baru, sudah ditemukan.
PT Harapan Jaya Lestarindo, kontraktor yang dipercaya Arema FC untuk memperbaiki kualitas lapangan tersebut, menemukan penyebabnya. Yakni banyaknya rumah cacing, yang menyebabkan aliran bola tidak lancar dan kualitas permainan terganggu.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Lestarindo telah melakukan upaya. Yakni menggunakan nematisida. Guna mengurangi populasi cacing tanah dan mencegah kotoran cacing naik ke permukaan lapangan.
“Selanjutnya dilakukan Aeration dan Top Dressing. Yakni proses aeration berfungsi untuk mengaerasi tanah. Sementara top dressing, dilakukan untuk memperbaiki permukaan lapangan dan memberikan nutrisi tambahan,” jelas General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal ‘Inal’ Fitriandi, setelah mendapatkan laporan dari Lestarindo.
Pihak kontraktor, lanjut Inal, juga akan melakukan releveling dan sulam pada lapangan dalam waktu dua bulan ke depan. Hal ini bertujuan untuk membuat permukaan lapangan lebih rata dan sempurna.
Akhir pekan kemarin, katanya, Lestarindo telah menyelesaikan proses top dressing dan melanjutkan dengan penebaran kapur, obat cacing, serta pemupukan.
“Kegiatan ini dilakukan kemarin, untuk mempercepat proses pemulihan dan pertumbuhan rumput. Pihak kontraktor optimis bahwa dalam waktu seminggu ke depan, hasil perbaikan lapangan akan semakin terlihat signifikan.”
“Kami optimis, dengan perbaikan yang dilakukan, kualitas lapangan Stadion Supriyadi akan meningkat secara signifikan. Hal ini tidak hanya penting bagi performa Arema FC, tetapi juga akan meningkatkan grade kualitas lapangan secara keseluruhan,” tegasnya.
Itulah sebabnya, manajemen Arema FC memberikan apresiasi, atas upaya percepatan pembenahan rumput dan kualitas lapangan Stadion Supriyadi Kota Blitar. Proses perbaikan yang dilakukan Lestarindo, menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menghadirkan lapangan berkualitas di Kota Blitar.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Lestarindo dalam memperbaiki lapangan Stadion Supriyadi. Proses aeration dan top dressing yang telah dilakukan merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada,” ujar Inal.
Seperti diketahui, Liga Indonesia Baru (LIB) sebelumnya telah memberikan teguran kepada Arema FC, terkait kualitas lapangan Stadion Supriyadi.
Arema FC sendiri sempat menggunakan stadion ini, pada laga pekan pertama dan kedua mereka di Liga 1 2024/2025. Yakni saat menjamu Dewa United dan Borneo FC.
Kendati hasilnya berbeda, imbang lawan Dewa United dan kalah dari Borneo FC, ada yang sama dalam dua laga tersebut.
Dewa United dan Borneo FC, sama-sama menyoroti kondisi lapangan Stadion Soepriadi. Pelatih Arema FC bahkan juga secara tersirat mengakui, kondisi lapangan membuat timnya tak bisa memperagakan permainan terbaik mereka.
Keluhan dari klub lawan terkait kondisi lapangan, ditambah datangnya teguran dari operator kompetisi, menjadi pemicu dilakukannya perbaikan secara besar-besaran. (*/ Ra Indrata)