Harusnya partai politik bisa lebih selektif saat menunjuk kandidat dalam kontestasi politik. Karena saat ini, ada beberapa parpol yang memilih tetap mengusung kader, yang memiliki rekam jejak sebagai mantan narapidana.
Salah satunya karena pertimbangan di dalam internal parpol, yang memilih karena popularitasnya saja.
“Seharusnya partai politik bisa lebih selektif. Karena tidak ada jaminan kasus serupa tidak akan terjadi lagi,” tambah Badan Pekerja MCW, Dhien Favian, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (28/8/2024).
Bahkan ada beberapa kelompok tertentu, tambahnya, yang sebenarnya tahu rekam jejak tidak baik calon. Tapi tetap mendukung dan memilih. Karena mereka beranggapan kenal sekaligus merasa diayomi.
MCW sendiri, ujar Dhien, tidak hanya memantau sampai tahapan kampanye calon pemimpin daerah. Tapi bersama masyarakat akan terus memantau dan menagih janji-janji yang disampaikan Wali Kota terpilih, saat masa kampanye.
“Artinya, kami akan bekerja dalam jangka panjang. Untuk memastikan segala kebijakan tidak menyimpang,” sebut Dhien Favian.
Kesadaran masyarakat soal politik, lanjutnya, memang beragam. Maka dari itu, nantinya MCW juga siap memberikan edukasi politik. Supaya masyarakat bisa lebih aware lagi dengan dinamika politik yang terjadi.
Sementara itu, pengamat politik yang juga dosen FISIP UMM, Prof. Asep Nurjaman, juga sekata dengan MCW. Menurutnya, seorang calon pemimpin bisa dinilai dari rekam jejaknya. Seperti apa jiwa leadership yang dimilikinya.
“Karena seorang pemimpin yang baik, harus memiliki kapabilitas dan integritas.Tokoh yang pernah memimpin dalam lembaga atau organisasi apapun, bisa dilihat bagaimana saat menjalankan organisasi dan cara mengambil keputusan,” ujar Prof. Asep.
Sedangkan khusus menyangkut Pilkada 2024 ini, Prof. Asep melihat respon masyarakat sangat beragam. Ada yang peduli dan tidak. Hal ini dipengaruhi juga kondisi masing masing.
“Ketika masyarakat hanya memikirkan urusan perut, maka hak pilihnya bisa saja dibeli.”
“Tapi untuk saat ini, masyarakat Malang sudah mulai memiliki ketertarikan masing-masing pada paslon yang diusung. Meski masa kampanye nanti, akan menentukan apa saja yang akan dijanjikan untuk masyarakat,” tegasnya. (Wulan Indriyani-Ra Indrata)