MALANG POST – Kick off Liga 1 musim 2024/2025, dijadwalkan pada 9 Agustus 2024 mendatang. Dua tim akan membuka kompetisi tertinggi di tanah air ini. Yakni Persib Bandung versus PSBS Biak. Berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Semakin mepetnya pelaksanaan kompetisi, menjadikan Arema FC juga kian tertekan untuk segera mendapatkan stadion. Sebagai venue menjamu kontestan Liga 1.
Belum lagi Arema FC juga masih harus mengikuti final assessment pada 26 Juli 2024. Untuk bisa mendapatkan National Club Lisensing (NCL). Karena Arema FC menjadi bagian dari delapan klub kontestan Liga 1, yang belum lulus lisensi.
Salah satu persyaratan untuk mendapatkan NCL itu adalah stadion yang bakal menjadi homebase Arema FC, di kompetisi Liga 1 musim 2024/2045.
Arema FC sendiri, sudah mendaftarkan dua stadion, sebagai homebase mereka. Yakni Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang. Serta Stadion Soepriadi di Kota Blitar.
Karenanya, Manajemen Arema FC sangat yakin bisa berkandang di Stadion Soepriadi, Kota Blitar. Kabar baiknya, Wali Kota Blitar menyetujui audiensi yang diajukan untuk membahas hal ini.
Sebelumnya, Stadion Soepriadi ini menjadi opsi utama homebase Arema FC musim depan, sempat ditolak Wali Kota Blitar.
Meski Arema FC berencana memakainya hanya dalam tujuh laga kandang di putaran pertama, sebelum kembali ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Namun, niat baik itu sempat terkendala izin dari Pemkot Blitar. Alasan warganya masih trauma dengan insiden di Piala Gubernur Jawa Timur 2020 silam. Saat itu terjadi bentrok antara pendukung Arema dan Persebaya Surabaya di luar stadion.
“Alhamdulillah, kita masih punya keyakinan bisa bermain di Stadon Soepriadi. Karena kita terus melakukan progres. In Sya Allah minggu-minggu ini kita akan bertemu dengan Pemkot Blitar dan Askot PSSI Blitar,” kata Manajer Operasional Arema, Sudarmaji, Jumat (28/6/2024).
Sudarmaji meyakini, perjuangan yang dilakukan Arema untuk berkandang di Stadion Soepriadi akan berakhir indah. Izin dari Pemkot Blitar, dipercaya akan segera diberikan sebelum Liga 1 2024/2025 bergulir.
“Kita memahami ada dinamika yang disampaikan Wali Kota Blitar. Tapi kita sudah menyampaikan penjelasan secara regulative. Termasuk bagaimana mengantisipasi hal-hal yang dikhawatirkan.”
“Yang disampaikan itu kasus tahun 2020. Tapi sekarang regulasinya sangat mengedepankan safety dan security.”
“Ketua Umum PSSI juga sudah bilang, kompetisi musim ini belum bisa menghadirkan suporter tim tamu. Ini menjadi pertimbangan. Mungkin kemarin di Blitar masih menerima info suporter tamu boleh hadir. Apa yang disampaikan Pak Ketum menjadi peluang Arema main di Blitar,” tambahnya.
Sudarmaji menyebut, keyakinan Arema bisa memakai Stadion Soepriadi, juga didasari karena stadion tersebut sudah mengantongi asesmen dari Polda Jawa Timur.
Artinya, stadion tersebut sudah memenuhi standar keamanan menggelar laga.
“Kita pegang asesmen Stadion Soepriadi pernah menggelar laga Liga 2 pada Januari 2024. Ada berita acaranya, apa saja yang harus dipenuhi untuk menaikkan grade menggelar laga Liga 1,” tandasnya. (*/Ra Indrata)