Malang Post – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, menyiapkan Rp4,69 triliun uang kertas baru. Untuk melayani penukaran uang masyarakat, selama Ramadan dan Idul Fitri 1445 H.
Jumlah tersebut naik 1,73 persen dibandingkan realisasi tahun 2023, yang mencapai Rp4,61 triliun.
Bahkan nasional, jumlah uang yang disediakan untuk tahun ini, naik 4,65 persen dari tahun sebelumnya. Atau mencapai Rp197,6 triliun.
Kepala KPw BI Malang, Febrina, menyebutkan, kenaikan penyediaan uang kertas baru tersebut, didasari pada kenyataan mulai meningkatnya perekonomian di wilayah kerja KPw BI Malang. Yakni Malang Raya, Probolinggo dan Pasuruan.
“Tahun 2023 kemarin, memang pertumbuhan ekonomi di Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo, meningkat sekitar 5,37 persen. Yang tergolong sangat baik, meskipun sedikit melambat dibandingkan tahun 2022, yang mencapai 5,47 persen.”
“Karena kenaikan 5,37 persen itu, sudah lebih tinggi dibandingkan kenaikan perekonomian di Jawa Timur. Bahkan lebih baik secara nasional, yang diangka 5,05,” sebutnya.
KEBERSAMAAN: Dengan para pimpinan perbankan di Malang Raya, Probolinggo dan Pasuruan, Kepala KPw BI Malang, Febrina, mengajak masyarakat untuk selalu Cinta, Bangga dan Paham Rupiah. (Foto: Humas KPw BI Malang for Malang Post)
Itulah sebabnya, KPw BI Malang tetap mempertahankan kenaikkan pengedaran uang kertas baru tersebut.
Layanan penukaran uang yang disiapkan KPw BI Malang tahun ini, bisa didapatkan lewat layanan kas keliling. Yang dilakukan secara retail dan wholesale, sebanyak 17 kali. Berlangsung mulai 19 Maret sampai 4 Apri 2024.
“Masyarakat yang akan melakukan penukaran melalui kas keliling, dihimbau melakukan pemesanan melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id). Sedang informasi jadwal dan titik lokasi layanan kas keliling, dapat dilihat, melalui media sosial Bank Indonesia Malang,” ujar alumni Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada ini.
Selain itu, lanjut perempuan 42 tahun ini, bersama delapan bank umum di Kota Malang, BI akan melaksanakan penukaran uang terpadu di Gedung Kartini, Malang pada 28 Maret 2024.
Kuota yang disediakan untuk 3.000 penukar. Menggunakan scan KTP, dimana demi rasa keadilan, satu orang hanya diperbolehkan melakukan satu kali penukaran, dengan nominal Rp3,8 juta.
“Untuk penukaran di outlet perbankan, akan dilayani 42 bank dengan jumlah titik layanan 63 outlet. Tersebar di seluruh wilayah kerja KPw BI Malang,” imbuh alumni Magister Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM ini.
Tetapi untuk layanan penukaran melalui outlet perbankan, masih katanya, tidak terbatas untuk nasabah bank yang bersangkutan. Semua masyarakat bisa menukarkan uangnya di 42 bank tersebut. Penukaran dilakukan mulai 1 – 4 April 2024 mendatang.
“Masyarakat juga bisa menggunakan QRIS untuk menukarkan uangnya. Jadi tidak harus ambil uang dulu, kemudian baru ditukarkan dengan yang baru. Cukup dengan menunjukkan QRIS di bank yang dipilih,” kata perempuan kelahiran Palembang ini.
PIMPINAN: Kepala KPw BI Malang, Febrina, bersama para pimpinan perbankan di Malang Raya, seusai menghadiri kick off SERAMBI 2024. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
Sementara itu, dalam pelaksanaan pelaksanaan SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri) 2024, terdapat tiga framework BI dalam melakukan pengelolaan uang Rupiah yang dioptimalkan menjelang hari raya.
Pertama, jelas Febrina, ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya. Kedua sistem distribusi uang yang efisien dengan layanan kas prima dan yang ketiga, adalah penyiapan infrastruktur yang handal.
“Kami juga terus mengajak masyarakat untuk selalu: “Cinta, Bangga dan Paham Rupiah”. Ditunjukkan dengan cara merawat Uang Rupiah, bangga menggunakan Uang Rupiah dan Paham Rupiah, dengan berbelanja secara bijak yang selaras dengan tema SERAMBI pada Ramadan/Idul Fitri yakni: “Serambi Rupiah Ramadan: Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah”, jelas ibu dua orang anak ini.
Selain itu, dalam rangka mendorong kelancaran sistem pembayaran, BI juga mendorong masyarakat, untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai. Termasuk penggunaan QRIS untuk transaksi retail.
Serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi selama Ramadan dan Idul Fitri 1445 H. (Ra Indrata)