![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2024/02/WhatsApp-Image-2024-02-19-at-17.07.51-1024x615.jpeg)
BESUK: Ketua KPU Kota Batu, Heru Joko Purwanto saat membesuk salah satu anggota PPS Desa Junrejo yang jatuh sakit. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Malang Post – Tumbal proyek pemilu 2024 terus berjatuhan. Di Kota Batu total sudah ada tiga penyelenggara pemilu yang jatuh sakit. Hingga harus dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Korban pertama adalah anggota KPPS Desa Mojorejo, dia kelelahan lalu asam lambungnya naik. Setelah beberapa hari dilakukan perawatan di RS Baptis, saat ini dia telah diizinkan pulang.
“Total ada tiga penyelenggara pemilu di Kota Batu jatuh sakit. Pertama KPPS Desa Mojorejo. Kedua sekretariat dari KPU Kota Batu, karena kelelahan dia jatuh sakit. Sekarang sedang menjalani perawatan di RS Baptis. Berdasarkan indikasi dokter dia terkena asam lambung dan infeksi paru-paru,” papar Heru, Senin, (19/2/2024).
Kemudian korban ke tiga, adalah anggota PPS Desa Junrejo. Dia kelelahan saat melakukan proses rekapitulasi di tingkat kecamatan bersama PPK Junrejo.
“Saat melakukan rekapitulasi bersama PPK Junrejo, ada anggota PPS yang mengeluhkan kelelahan. Kemudian dilakukan pemeriksaan awal oleh tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Batu. Setelah diperiksa, hasilnya dia panas tinggi. Suhu tubuhnya mencapai 37,4 derajat celcius dan indikasi radang,” papar Heru.
Setelah mengetahui indikasi tersebut, anggota PPS tersebut langsung di rujuk ke RS Baptis. Kata Heru, setelah diberikan penanganan lebih lanjut dan diberikan infus. Menurut tim dokter bisa dilakukan rawat jalan. Karena hanya kelelahan dan butuh istirahat.
“Selain kecapekan juga ada indikasi mengarah ke demam berdarah. Sebab menurut medis, demam berdarah tidak hanya disebabkan karena nyamuk. Tapi bisa juga disebabkan karena kecapekan,” katanya.
Pihaknya berharap, para penyelenggara pemilu yang sedang sakit bisa segera pulih kembal. Jika ada indikasi sakitnya kambuh, pihaknya akan langsung merujuk ke RS. Sehingga bisa mendapatkan perawatan yang lebih maksimal.
“Untuk biaya perawatan sudah dibackup BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Meski begitu kami di KPU tidak menutup mata. Kami tetap memberikan tali asih kepada mereka,” imbuh Heru.
Sementara itu, PPS Desa Junrejo yang jatuh sakit, Muhammad Zaini menceritakan, sebelum kondisinya drop hingga jatuh sakit. Hari sebelumnya dia melakukan rekapitulasi bersama PPK Junrejo hingga larut malam.
“Sebelumnya saya melakukan rekapitulasi hampir 24 jam. Kemudian paginya sudah kembali lagi melakukan rekapitulasi. Saat melakukan rekapitulasi pagi itu, sebenarnya kondisi kesehatan saya sudah menurun. Saya sudah merasakan kedinginan, tapi dikuatkan untuk membacakan rekapitulasi,” ceritanya.
Lalu setelah Sholat Dzuhur, dia sudah tidak kuat untuk membacakan hasil rekapitulasi dan memilih istirahat tidur. Sedangkan proses rekapitulasi dilanjutkan oleh anggota lainnya.
“Prosesnya dilanjutkan teman-teman yang lain. Lalu saya istirahat untuk tidur. Kemudian hingga malam hari kondisi saya tidak kunjung membaik. Lalu saya dirujuk ke RS Baptis oleh tim kesehatan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)