![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2024/01/6ac8f0b9-b14b-48f4-b75d-7f6ee4f36edd-1024x683.jpeg)
MERIAH: Perayaan tahun baru di Pasa Induk Among Tani Kota Batu, salah satunya diisi dengan doa lintas agama dan suasananya juga berlangsung meriah. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Malang Post – Perayaan pergantian tahun di Kota Batu berlangsung penuh gegap gempita. Pesta kembang api di Pasar Induk Among Tani, jadi pembuka tahun 2024. Pesta kembang api itu disusun dalam rangkaian kegiatan doa bersama, tasyakuran dan refleksi tahun 2023.
Selain pesta kembang api, event yang digelar di pasar tiga lantai itu juga menyajikan live musik dan makan gratis untuk masyarakat dan wisatawan. Dengan adanya berbagai rangkaian itu, berhasil menarik animo masyarakat dan wisatawan untuk datang dan menyaksikan.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, tak terasa tahun 2023 telah berakhir. Dimana di sepanjang tahun kemarin, banyak suka maupun duka yang telah dihadapi bersama.
“Banyak permasalahan yang berhasil diselesaikan juga banyak prestasi yang didapatkan. Kami sebagai penjabat sementara, tentunya mendapatkan anugrah dan berkah dari kepemimpinan sebelumnya,” tutur Pj Aries.
Dia menambahkan, perjalanan tahun 2023 tidak semulus yang dilihat. Banyak dinamika-dinamika dan tantangan yang harus dijawab dengan cepat. Karena itu, tahun 2023 menjadi bagian dari sebuah kenangan yang tak akan terlupakan.
![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2024/01/0edb4495-279b-4ae7-9cd3-277157e8ebb1-1024x683.jpeg)
“Tahun 2024 harus dipacu lagi. Pemkot Batu tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan seluruh stakeholder yang ada di kota ini. Sinergi dan kolaborasi harus terus dikuatkan. Mulai dari jajaran OPD Pemkot Batu, legislatif, Polres, Kodim, Kejaksaan dan berbagai instansi vertikal lainnya,” katanya.
Pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Batu. Mereka telah mendoakan dan memberikan support yang luar biasa. Sehingga jajaran Pemkot Batu bisa menjalankan tugas dengan baik dan memberikan dampak positif kepada masyarakat.
“Tahun 2024 tidak mudah bagi kita. Sebagai kota wisata, banyak hal yang perlu dijaga dan ditingkatkan bersama. Karena itu, baik instansi vertikal maupun OPD Pemkot Batu, harus punya program yang saling menguatkan satu dengan lainnya,” katanya.
Sebab tanpa program yang tajam, tidak akan berdampak signifikan pada masyarakat. Sebab itu, di tahun 2024 ini siapapun pemimpin Kota Batu selanjutnya, harus mampu menjalankan program dengan baik.
“Siapapun pejabat selanjutnya, harus bisa menjalankan program yang telah dilakukan sebelumnya. Dimana Kota Batu punya tiga program unggulan, yakni pariwisata, UMKM dan pertanian. Sehingga dapat berdampak baik kepada masyarakat Kota Batu. Selain itu, juga ada bidang kesehatan dan pendidikan,” paparnya. (Ananto Wibowo)
Kegiatan malam itu, diawali dengan khataman Al Quran, santunan kepada 25 anak yatim dan bantuan kepada 116 petugas kebersihan se-Kota Batu. Dilanjutkan doa bersama lintas agama, oleh pemuka agama Kristen oleh Pdt Michael, agama Katolik oleh Romo Murtiga, agama Hindu oleh Pariyanto, agama Budha oleh Vandita Pendik, Konghucu oleh Suharton dan agama Islam oleh KH Abdullah Tohir.
Kemudian rangakaian acara diakhiri dengan kemeriahan kembang api sebagai tanda dimulainya tahun 2024. “Terima kasih semua dukungan dari seluruh masyarakat sehingga tahun 2023 berjalan dengan baik. Semoga Tahun 2024 berjalan lebih baik lagi,” pungkas Pj Aries.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi menyampaikan, perjalanan tahun 2023 telah berakhir, selanjutnya akan diarungi tahun 2024. Tahun 2023 telah dilalui tanpa kompromi, hingga terkadang sampai lupa, bahwa waktu terus melaju dan tidak bisa dihentikan.
“Kota batu setiap tahunnya ramai dikunjungi wisatawan. Melihat kenyataan yang ada, ini harus terus diperhatikan. Maka dari itu, kami selaku wakil rakyat berharap citra kota wisata ini bisa terus langgeng,” tuturnya.
Asmadi juga menyampaikan, tahun 2024 tantangannya lebih besar. Yakni menghadapi era milenial dan era digitalisasi. Dimana dua fenomena itu saat ini sudah mulai bisa dilihat.
“Saat ini anak-anak di sekolah sudah mengarah ke teknologi. Dengan teknologi, terkadang membuat keluarga yang dekat menjadi jauh. Karena sibuk dengan ponselnya masing-masing,” tutupnya.