Malang Post – Akhir tahun nanti, Pasar Induk Among Tani Kota Batu dipastikan telah memiliki TPS3R. Ini seiring dimulainya proses pengerjaan pembangunan TPS3R di pasar tiga lantai itu. Proses pembangunannya dilakukan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu.
Untuk merealisasikan pembangunan TPS3R itu, DPKPP menggelontorkan anggaran sebesar Rp100 juta. Anggaran itu hanya untuk pembangunan saja. Sedangkan untuk perlengkapan penunjang, akan direalisasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu sebagai leading sektor.
Kepala Dinas DPKPP Kota Batu, Bangun Yulianto menyatakan, proses pembangunan TPS3T itu telah dimulai. Proses pengerjaannya membutuhkan waktu selama 30 hari.
“Proses pengerjaan diharapkan satu bulan selesai. Anggaran sekitar Rp100 juta. Kami tidak melalui lelang tender. Tapi melakukan penunjukan langsung, agar prosesnya lebih cepat. Mengingat sudah akhir tahun,” tutur Bangun, Selasa, (21/11/2023).
TPS3R itu dibangun di bagian belakang Pasar Induk Among Tani. Tepatnya berada di perbatasan antara Pasar Induk dan Pasar Sayur. Lahannya juga cukup memadai untuk dibangun TPS3R.
“Untuk kebutuhan lahan sudah mencukupi. Letaknya berada di pojok belakang pasar. Setelah dibangun akan dioperasikan DLH, begitu juga untuk kebutuhan alat-alat penunjang akan direalisasikan mereka, karena lebih paham,” katanya.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, di TPS3R itu semua sampah dari Pasar Induk Among Tani akan diolah. Sehingga sampah tidak akan keluar dari pasar. Karena sebelumnya telah diolah dengan baik.
“Nanti akan ada petugasnya masing-masing. Petugas pemilihan sendiri, petugas pengelolaan sendiri dan petugas pengangkutan sendiri. Untuk memberdayakan mereka, para pedagang nantinya akan ditarik retribusi sampah,” tutur Pj Aries.
Dia juga membeberkan, produksi sampah di Pasar Induk Among Tani dalam sehari berkisar 3 ton. Dengan produksi sampah yang cukup besar itu. Nantinya kapasitas TPS3R di Pasar Induk Among Tani akan dibuat sesuai jumlah produksi sampah. Dengan dilengkapi mesin penghancur sampah insinerator.
“Mesin ada sendiri nanti. Akan kami siapkan juga. Kalau tidak ada mesin, mengelola sampah yang cukup besar ini akan kesusahan. Dampaknya sampah bisa masuk TPA Tlekung lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria berkacamata itu menyampaikan, untuk mempermudah dan mempercepat pengelolaan sampah di Pasar Induk Among Tani. Pihaknya akan mengajak seluruh pedagang pasar untuk memilah sampahnya masing-masing.
“Jadi misalnya ketika ada pedagang daging atau ikan. Mereka akan memilah sampahnya masing-masing. Mana sampah basah, mana sampah kering. Setelah dipilah akan diambil oleh petugas cleaning service. Sehingga ketika masuk ke TPS3R, sudah tidak lagi memilah sampah mana yang akan dimusnahkan dan tidak dimusnahkan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)