kMalang Post – Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menyatakan, permasalahan stunting masih menjadi atensi pemkab Malang, untuk terus diturunkan. Menurutnya, saat ini angka stunting di Kabupaten Malang masih mencapai 11,8 persen.
“Tentunya, stunting masih menjadi perhatian serius pemkab Malang, dan tahun depan harus terus diturunkan angkanya, setidaknya pada angka 9 persen. Saat ini, yang tercatat angkanya masih 11,8 persen,” terang Didik Gatot Subroto, kemarin.
Menurutnya, penurunan angka stunting yang cukup tinggi diantaranya terjadi di wilayah kecamatan Pujon, dan beberapa wilayah di Kabupaten Malang bagian Timur.
Meski merupakan daerah penghasil susu, masyarakat wilayah kecamatan Pujon menjadi sasaran penurunan stunting ini.
Dikatan, problem stunting ini yang salah satunya harus diteliti. Karena, jangan sampai daerah penghasil susu ini justru masyarakatnya lebih mementingkan industri (pengolahan susu) dan penghasilan ekonomi saja.
Sebaiknya, lanjutnya, hal-hal penting seperti asupan gizi bagi anak banyak dikesampingkan.
“Justru yang tidak kalah penting adalah bagaimana perubahan perilaku dari masyarakat pada kesehatan anak dan keluarganya, dan memahami soal resiko stunting. Jangan sampai karena kesibukannya, maka anak-anak banyak diberikan makanan siap saji, itu kan tidak baik karena banyak pengawetnya,” jelas Wabup.
Padahal, sebenarnya banyak potensi sumber-sumber makanan kaya gizi yang berada di lingkungannya sehari-hari. Seperti halnya, tanaman sayur-sayuran hijau dan buah-buahan.
Perilaku hidup sehat ini, lanjut Didik, juga dipengaruhi keadaan lingkungan permukiman tempat tinggal warga masyarakat. Seperti halnya, air bersih, rumah layak huni, dan sanitasi.
“Itu (permukiman sehat) juga menjadi bagian upaya penurunan stunting. Maka, pemerintah daerah melalui OPD terkait bersama-sama pemerintah, bagaimana pemenuhan rusunawa, atau sanitasi yang layak,” demikian Wabup Malang. (Choirul Amin)