Malang Post – Kapolresta Makota, Kombes Pol Budi Hermanto, SIK., Msi., bersujud. Meminta maaf atas Tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan 130 korban jiwa dan luka-luka.
Permohonan maaf tersebut, dilakukan bersama seluruh Pejabat Utama (PJU) dan personel Polresta Malang Kota. Secara bersama-sama, di halaman Mapolresta Makota selepas apel pagi pada Senin (10/10/2022).
Buher -sapaan akrabnya- ikut merasakan duka mendalam bagi seluruh korban. Karena itu ia menginisiasi sujud, yang diikuti anggotanya di halaman apel dan seluruh anggota yang ada di ruangannya masing-masing.
“Secara spontan, kami memohon kepada Sang Pencipta dan permohonan maaf kepada korban Tragedi Kanjuruhan dan keluarganya,” ucap Buher.
Perwira dengan tiga melati di pundak itu menjelaskan, selain permohonan maaf kepada keluarga korban serta Aremania dan Aremanita, pihaknya juga sudah menjalin kekompakan serta terus memupuk tali persaudaraan.
“Kami bersujud dan bersimpun memohon ampunan-Mu, Ya Rabb. Menghaturkan maaf kepada korban dan keluarganya. Serta seluruh Aremania Aremanita, seraya memanjatkan doa agar situasi Kamtibmas kembali kondusif.
Kabulkan doa kami Ya Rabb. Aamiin,” doanya.
Terlepas dari itu, sebagai rasa tanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan Malang, jajaran Polresta Makota juga terus memberikan semangat dan bantuan kepada korban tragedi Kanjuruhan.
Salah satunya ke rumah Alfiansyah. Di Jalan Bareng Raya 2G, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Sosok yang masih berusia 11 tahun itu, harus menanggung rasa sedih yang tak terperikan. Lantaran kedua orang tuanya, ikut menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.
Bahkan Buher yang datang langsung ke kediaman Alfian, langsung menjadikan Alfiansyah sebagai anak asuh Polresta Makota. Tidak sekadar menanggung biaya pendidikan, Buher juga akan menjaga kondisi fisik dan kesehatan Alfiansyah, dalam mencapai cita-citanya kelak.
Apalagi secara historis, sebagai ‘Arema Police’, kedekatan selama ini yang dibangun cukup panjang dan erat. Menyimpan sejuta emosional turut berbelasungkawa atas tragedi tersebut.
“Kita berempati dan sebagai keluarga besar Arema Police, dengan kedekatan historis yang cukup panjang dan erat. Merasa belasungkawa atas peristiwa tersebut,” tuturnya.
Ditambahkan Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Eko Novianto, anggota Polresta Makota rutin menggelar salat gaib untuk mendoakan seluruh korban Tragedi Kanjuruhan.
“Salat gaib rutin digelar di masjid Polresta, kami berdoa semoga amal dan ibadah korban diterima, serta mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” tegasnya.
Diketahui peristiwa kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia ini merenggut 131 nyawa dan ratusan penonton lainnya mengalami luka.
Sebagian korban meninggal dunia karena sesak terkena gas air mata dan terinjak-injak karena akses pintu keluar terutama di pintu 11 hingga 13 tertutup.
Kasus ini kemudian menjadi atensi Presiden Joko Widodo agar segera diusut tuntas dengan membentuk Tim Gabungan Independent Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD.
Sementara itu dari penyidikan kepolisian, sudah ada enam tersangka yang harus bertanggung jawab atas insiden ini. (Ra Indrata)